Kilasinformasi, 17 Februari 2025 – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memulai langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi Angkutan Lebaran 2025 / 1446 H. Langkah ini dimulai sejak bulan lalu dengan berbagai koordinasi antar kementerian dan persiapan teknis untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan para pemudik. Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menegaskan bahwa upaya maksimal akan dilakukan untuk memastikan angkutan Lebaran tahun ini dapat berlangsung dengan aman, lancar, dan nyaman.
Koordinasi Lintas Kementerian untuk Kelancaran Angkutan Lebaran
Menhub Dudy Purwagandhi mengungkapkan bahwa koordinasi antar kementerian dan lembaga terkait telah dilakukan untuk menyusun strategi penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025. Sejak bulan lalu, Dudy telah berkunjung ke sejumlah kementerian terkait, termasuk Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri BUMN, Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan berbagai kementerian lainnya.
Baca Juga : Menhub Dudy Harap Pemda Dukung Kelancaran Arus Lalu Lintas Lebaran 2025, Ini Harapan Besarnya!
“Koordinasi lintas sektoral menjadi kunci utama. Kami berharap dukungan dari semua pihak untuk memastikan kelancaran angkutan Lebaran tahun ini,” ujar Menhub Dudy saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/2).
Survei Pergerakan Arus Lebaran untuk Kebijakan Tepat
Kemenhub juga tengah menyiapkan survei untuk memetakan pergerakan arus mudik pada Lebaran 2025. Survei ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk mengambil keputusan strategis dalam pengelolaan arus mudik, mengurangi penumpukan, dan meningkatkan kenyamanan selama perjalanan. Dengan data yang lebih akurat mengenai pergerakan masyarakat, kebijakan dapat disesuaikan untuk memastikan distribusi penumpang yang merata.
Persiapan Rencana Operasi (Renops) Angkutan Lebaran
Sebagai bagian dari langkah antisipatif, Kemenhub juga telah merampungkan Rencana Operasi (Renops) untuk seluruh moda transportasi. Ini mencakup transportasi darat, laut, udara, dan perkeretaapian. Renops ini tidak hanya membahas kesiapan sarana dan prasarana, tetapi juga strategi manajemen rekayasa lalu lintas, termasuk penerapan sistem penundaan (delaying system) dan zona penyangga (buffer zone) untuk menghindari penumpukan penumpang.
“Tujuan kami adalah memastikan bahwa angkutan Lebaran tahun ini berjalan dengan lancar tanpa ada penumpukan yang signifikan. Keamanan dan keselamatan para pemudik adalah prioritas utama,” tambah Menhub Dudy.
Meningkatkan Aksesibilitas dengan Mudik Gratis dan Diskon Tiket Pesawat
Menhub Dudy juga tengah berkoordinasi dengan berbagai stakeholder untuk mengeksplorasi kemungkinan adanya program mudik gratis dan penurunan harga tiket pesawat. Diskon tarif pesawat menjadi salah satu opsi yang tengah dibahas dengan kementerian terkait untuk memastikan bahwa biaya perjalanan lebih terjangkau bagi masyarakat, terutama di tengah tingginya permintaan transportasi.
Namun, untuk mewujudkan hal ini, Kemenhub akan mempertimbangkan kemampuan masyarakat serta dampaknya terhadap industri penerbangan. Kebijakan ini bertujuan agar masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lebih terjangkau tanpa mengurangi kesinambungan usaha di sektor transportasi.
baca Juga : Menhub Dudy Terima Kunjungan Menpar, Bahas Angkutan Lebaran 2025 dan Pengembangan Pariwisata Jakarta
Kesiapan Sarana dan Prasarana
Dalam rangka memastikan kelancaran angkutan Lebaran 2025, Kemenhub juga telah melakukan pemeriksaan terhadap kesiapan sarana dan prasarana transportasi. Pemeriksaan ini meliputi pengecekan fasilitas di terminal, stasiun, bandara, pelabuhan, serta kesiapan armada transportasi seperti bus, kereta api, kapal laut, dan pesawat. Pemeriksaan ini penting untuk memastikan seluruh fasilitas dapat beroperasi dengan optimal saat arus mudik berlangsung.
Tantangan yang Dihadapi dan Solusi yang Ditetapkan
Seperti tahun-tahun sebelumnya, tantangan utama dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran adalah menghindari kemacetan dan penumpukan penumpang. Oleh karena itu, Kemenhub telah menyiapkan sejumlah strategi mitigasi, termasuk rekayasa lalu lintas, pengaturan jadwal keberangkatan yang fleksibel, dan pemantauan intensif selama periode puncak mudik.
“Seluruh upaya ini kami lakukan agar masyarakat bisa mudik dengan nyaman dan aman. Kami juga mengharapkan dukungan penuh dari masyarakat agar segala kebijakan yang diambil dapat berjalan dengan baik,” jelas Menhub Dudy.
Sumber Kementrian Perhubungan