Kilasinformasi, 4 Maret 2025, – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengadakan rapat koordinasi dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di Kantor Bupati Karawang. Selasa, 4 Maret 2025. Koordinasi ini dilakukan untuk mempersiapkan angkutan Lebaran 2025, terutama mengingat tingginya potensi pergerakan masyarakat yang diprediksi akan terjadi di wilayah Jawa Barat selama periode libur Lebaran mendatang.
Pergerakan Tinggi Diprediksi, Potensi Mencapai 146 Juta Orang
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub bersama Badan Litbang Kompas, diperkirakan sekitar 52% dari total jumlah penduduk Indonesia, atau sekitar 146,48 juta orang, akan melakukan pergerakan selama libur Lebaran 2025. Khusus di Pulau Jawa, sekitar 81,5 juta orang diperkirakan akan melakukan perjalanan, dengan sebagian besar berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Baca Juga, Kilasinformasi : Pemerintah Siapkan Infrastruktur Optimal Sambut Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2025
Menhub Dudy menyampaikan, “Pergerakan masyarakat dari dan menuju Jawa Barat diperkirakan akan sangat tinggi selama masa Angkutan Lebaran, sehingga koordinasi antara Kemenhub dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat penting untuk memastikan kelancaran perjalanan.”
Antisipasi Kemacetan di Gerbang Tol dan Pasar Tumpah
Salah satu tantangan utama yang perlu diantisipasi adalah potensi penumpukan kendaraan di gerbang tol, khususnya yang berada di Jawa Barat. Menurut prediksi, pada puncak arus mudik, volume kendaraan yang keluar dari Jakarta bisa meningkat hingga 60% dari volume kendaraan normal harian. Peningkatan arus kendaraan ini akan melalui minimal delapan gerbang tol, dengan tiga di antaranya berada di Jawa Barat.
“Titik-titik ini perlu mendapat perhatian khusus untuk menghindari kemacetan, terutama pada saat puncak arus mudik,” ujar Menhub Dudy.
Selain itu, Menhub juga mengingatkan tentang kemungkinan munculnya pasar tumpah di jalur mudik arteri, terutama di sekitar jalur yang menghubungkan Jakarta dengan Jawa Tengah melalui Jawa Barat. Berdasarkan data dari tahun-tahun sebelumnya, terdapat sekitar 25 pasar tumpah yang berpotensi muncul antara 26-29 Maret 2025, yang bisa menyebabkan hambatan dalam perjalanan mudik. Pasar-pasar ini dapat mengganggu kelancaran arus lalu lintas, terutama karena adanya aktivitas seperti operasional delman, becak, serta angkutan perkotaan yang terkadang berhenti sembarangan.
Kolaborasi untuk Kelancaran Angkutan Lebaran
Menhub berharap Pemprov Jawa Barat turut mendukung dengan menyediakan Posko Pelayanan dan Monitoring Angkutan Lebaran (Angleb), memastikan kesiapan armada transportasi, serta mengkoordinasikan penyelenggaraan mudik gratis. Selain itu, akses dan layanan angkutan feeder untuk memudahkan para pemudik menuju terminal, pelabuhan, stasiun, dan bandara juga harus ditingkatkan. Menhub juga menekankan pentingnya sosialisasi keselamatan dan informasi mudik yang lebih intensif agar masyarakat bisa melakukan perjalanan dengan aman.
Baca Juga, Kilasinformasi : Menhub Dudy Tegaskan Peran Pemda dalam Lancarkan Arus Mudik Lebaran 2025
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menambahkan bahwa Pemprov Jawa Barat akan memberikan kompensasi kepada para pedagang pasar tumpah untuk menghindari kegiatan mereka di pinggir jalan selama dua minggu masa angkutan Lebaran, demi menjaga kelancaran lalu lintas.
Harapan Menuju Lebaran yang Lancar
Dengan adanya koordinasi yang solid antara Kemenhub dan Pemprov Jawa Barat, diharapkan semua pihak bisa meminimalisasi gangguan lalu lintas dan kemacetan, serta memastikan angkutan Lebaran 2025 berjalan lancar. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan pengalaman mudik yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
Sumber : kementrian Perhubungan


