Kilasinformasi, 18 Februari 2025 – Jelang bulan suci Ramadan 2025, pemerintah Indonesia telah menyusun sejumlah langkah strategis untuk menjaga ketersediaan bahan pokok sekaligus menstabilkan harga pangan. Mengingat tradisi lonjakan harga yang sering terjadi di pasar menjelang Ramadan, pemerintah mengambil langkah tegas dengan melaksanakan operasi pasar di berbagai daerah. Hal ini dilakukan guna mencegah kenaikan harga yang merugikan masyarakat, terutama yang beribadah puasa.
Langkah Operasi Pasar untuk Menekan Lonjakan Harga Pangan
Menteri Pertanian sekaligus Menko Pangan Ad Interim, Andi Amran Sulaiman, menjelaskan bahwa operasi pasar akan mencakup berbagai komoditas penting, seperti daging, gula pasir, minyak goreng, dan bahan pokok lainnya yang sering mengalami fluktuasi harga menjelang Ramadan. Rencana pelaksanaan operasi pasar ini sudah disiapkan dengan matang dan akan segera dilaksanakan di daerah-daerah yang mengalami kenaikan harga signifikan.
“Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo, kita harapkan harga bahan pokok stabil, bila perlu harganya lebih rendah daripada tahun sebelumnya,” ujar Andi Amran Sulaiman saat memimpin Rapat Koordinasi Ketersediaan Bahan Pokok di Kementerian Pertanian, Senin (17/2/2025).
Baca Juga, Kilasinformasi : Sidang Isbat Awal Ramadan 1446 H Digelar 28 Februari 2025, Ini Proses dan Harapannya
Operasi pasar besar-besaran ini dijadwalkan akan digelar dalam beberapa tahap. Lokasi operasi pasar dan volume komoditas yang akan didistribusikan juga tengah dibahas dan akan diumumkan pada 19 Februari 2025 mendatang. Pendistribusian komoditas akan dilakukan dengan cermat, dengan harga yang sesuai dengan standar harga eceran tertinggi (HET) yang akan diumumkan dalam waktu dekat.
Stabilitas Harga Pangan Selama Ramadan Menjadi Prioritas
Amran menambahkan, selain operasi pasar, pihaknya juga tengah memantau ketat ketersediaan bahan pangan utama yang diperkirakan akan dibutuhkan masyarakat selama Ramadan. Di antara bahan pangan yang menjadi fokus utama adalah beras, daging, bawang, dan minyak goreng. “Beras aman, itu yang paling penting. Stok beras aman karena kontribusinya sangat besar terhadap inflasi,” katanya.
Pemerintah juga menjamin bahwa pasokan komoditas lainnya seperti daging, bawang, dan minyak goreng akan mencukupi kebutuhan masyarakat, sehingga tidak akan terjadi kelangkaan yang menyebabkan lonjakan harga.
Koordinasi Antar Kementerian dan Lembaga
Selain Kementerian Pertanian, upaya menjaga kestabilan harga juga melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengungkapkan bahwa koordinasi dengan Dinas Perdagangan dan PD Pasar di daerah sangat penting dalam memastikan operasi pasar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang rawan mengalami kenaikan harga.
“Atas arahan Bapak Menteri Pertanian, kami akan langsung berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan PD Pasar, terutama di daerah yang mengalami indikasi kenaikan harga, agar bisa dikendalikan dan diturunkan melalui operasi pasar dengan komoditas yang sudah ditentukan,” jelas Bima Arya.
Baca Juga, Kilasinformasi : Kemenag Gelar Temu Media Bahas Siaran Keagamaan pada Ramadan 2025
Ketersediaan dan Keterjangkauan Harga Bahan Pokok di Bulan Ramadan
Dengan adanya langkah-langkah proaktif ini, pemerintah berusaha agar seluruh masyarakat, terutama yang melaksanakan ibadah puasa, dapat merasakan kenyamanan tanpa khawatir dengan harga bahan pokok yang tidak terkendali. “Kami ingin di bulan suci Ramadan, semua yang melaksanakan ibadah puasa tersenyum karena harga stabil,” tambah Andi Amran.
Secara keseluruhan, pemerintah menargetkan agar ketersediaan bahan pokok tetap stabil selama Ramadan dan harga-harga tetap terjangkau bagi masyarakat. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi pelaksanaan ibadah puasa, sambil menjaga kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Sumber : kementrian pertanian