Menpar Soroti Perayaan Imlek di Kota Tua Jakarta sebagai Komitmen Revitalisasi Destinasi Pariwisata Jakarta yang Kaya Akan Warisan Budaya
Kilasinformasi, 18 Februari 2025 – Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana, menyampaikan apresiasinya atas perayaan Tahun Baru Imlek yang digelar di Kota Tua Jakarta. Perayaan bertajuk “Wisdom in the Old Town: A Lunar Celebration” yang berlangsung pada 29 Januari 2025 di House of Tugu menjadi simbol komitmen pemerintah untuk merevitalisasi Kota Tua Jakarta sebagai destinasi wisata yang kaya akan warisan budaya Indonesia.
Perayaan Imlek yang digelar di kawasan bersejarah ini tidak hanya merayakan keberagaman budaya, tetapi juga bertujuan untuk mempromosikan Kota Tua Jakarta sebagai destinasi wisata utama yang berpotensi besar. Kota Tua yang menyimpan berbagai peninggalan sejarah, baik dari budaya Tionghoa, Betawi, maupun Eropa, kini menjadi salah satu lokasi penting dalam pembangunan sektor pariwisata Jakarta.
“Wisdom in the Old Town”: Sebuah Perpaduan Tradisi dan Modernitas
Pada kesempatan ini, Menpar Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa acara ini adalah wujud nyata dari komitmen Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghidupkan kembali Kota Tua sebagai pusat seni, budaya, dan sejarah yang dinamis. Di acara yang dihadiri oleh para desainer ternama seperti Adrian Gan, Sebastian Gunawan, dan Rinaldy Yunardi, acara ini memadukan tradisi perayaan Imlek dengan fesyen modern.
Kehadiran House of Tugu, yang menjadi lokasi acara, juga memberikan sentuhan sejarah. Bangunan yang dulunya milik Oei Tiong Ham, seorang saudagar Tionghoa yang kaya, kini menjadi daya tarik tersendiri. House of Tugu menyimpan banyak artefak bersejarah yang menggambarkan sejarah Batavia dan keberagaman budaya yang ada di Jakarta.
Baca Juga, Kilasinformasi : Tour Of Kemala 2025: Kunjungan Wisatawan Meningkat Pesat, Yogyakarta Jadi Destinasi Unggulan
“Melestarikan warisan budaya Tionghoa bukan hanya soal menjaga nilai sejarahnya, tetapi juga untuk mengakui pentingnya kontribusi budaya tersebut dalam membangun identitas budaya Indonesia serta sektor pariwisata kita,” kata Menpar Widiyanti.
Kolaborasi dan Peran Penting Desainer dalam Acara
Selain memamerkan busana yang terinspirasi dari budaya Tionghoa, acara ini juga menghadirkan karya-karya fesyen dengan sentuhan modern. Desainer Sebastian Gunawan, yang sangat terinspirasi dengan perpaduan budaya yang ada di Kota Tua, mengungkapkan bahwa tema koleksinya adalah Kaizen, yang berarti perubahan positif.
Adrian Gan, yang dikenal dengan desain modernnya, bercerita tentang inspirasi dari ornamen-ornamen dan kubah yang ada di House of Tugu, yang banyak mempengaruhi karya-karyanya. Sementara itu, Rinaldy Yunardi menghadirkan koleksi perhiasan dan aksesori yang menonjolkan keindahan budaya Tionghoa dan kebaya encim, simbol dari perpaduan budaya lokal dan modernitas yang ada di Indonesia.
Revitalisasi Kota Tua dan Dampaknya bagi Pariwisata Jakarta
Dengan adanya kolaborasi ini, Menpar Widiyanti berharap acara seperti ini dapat memperkuat pengembangan Kota Tua sebagai destinasi wisata yang menarik, sekaligus menjadi pendorong bagi industri seni dan pariwisata Indonesia. Diharapkan, acara ini juga bisa mendongkrak ekonomi lokal dengan menarik lebih banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang ingin mengenal lebih dalam sejarah dan budaya Jakarta.
Kota Tua Jakarta, yang dikenal dengan deretan bangunan arsitektur kolonial yang megah, kini semakin berperan penting sebagai salah satu destinasi wisata bersejarah yang bisa memberikan pengalaman unik bagi pengunjung. Destinasi ini juga dilengkapi dengan Museum Fatahillah, Museum Bank Indonesia, serta Pelabuhan Sunda Kelapa, yang semakin memperkaya pengalaman wisatawan.
Dukungan Infrastruktur untuk Akses Lebih Mudah
Seiring dengan pengembangan kawasan Kota Tua, pembangunan infrastruktur seperti MRT Jakarta Fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI hingga Stasiun Kota menjadi langkah penting dalam meningkatkan aksesibilitas ke kawasan ini. Proyek yang ditargetkan selesai pada 2027 ini akan semakin memudahkan wisatawan untuk mengunjungi Kota Tua, dan diharapkan membawa dampak besar pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Jakarta.
Dengan segala upaya pengembangan dan revitalisasi yang dilakukan, Kota Tua Jakarta kini lebih dari sekadar destinasi wisata bersejarah. Kota ini menjadi simbol keberagaman budaya Indonesia yang menyatu dalam harmoni, dan semakin menunjukkan potensi besar dalam dunia pariwisata global.
Baca juga, Kilasinformasi : Indonesia Perkuat Kerja Sama Pariwisata Global melalui Partisipasi dalam ASEAN Tourism Forum 2025 di Johor Bahru
Peran Pemprov DKI Jakarta dalam Pengembangan Kota Tua
Pj. Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, turut memberikan apresiasi atas kolaborasi antara Kemenpar dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang telah menghadirkan acara ini. Ia berharap acara ini dapat terus mendukung kemajuan industri fesyen di Indonesia dan menjadikan Jakarta sebagai kota global yang memiliki posisi strategis dalam industri pariwisata dunia.
Mendukung Pengembangan Sektor Pariwisata Indonesia
Acara ini didukung penuh oleh berbagai pihak, termasuk Artha Graha Group, Huawei Indonesia, Grab Indonesia, Traveloka Indonesia, serta sejumlah perusahaan lainnya. Kehadiran mereka menambah semangat untuk terus mengembangkan pariwisata Indonesia, khususnya di kawasan Kota Tua Jakarta, yang kaya akan warisan budaya dan sejarah.
Sumber : kementrian Pariwisata