Kilasinformasi, 18 Februari 2025 – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, mengajak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji untuk bersinergi dalam upaya pengentasan kemiskinan. Langkah tersebut akan diimplementasikan dengan memanfaatkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai acuan utama dalam menentukan kebijakan yang tepat guna. Pada kesempatan ini, Gus Ipul juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat keberhasilan program-program kesejahteraan sosial.
Dikatakan oleh Gus Ipul, keberhasilan dalam menanggulangi kemiskinan harus dimulai dengan data yang akurat dan terpercaya. Data tersebut berasal dari sumber-sumber yang sudah mapan, seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Kedua sumber data ini akan melebur dalam DTSEN sebagai data tunggal yang mengintegrasikan seluruh informasi tentang masyarakat yang rentan miskin, miskin ekstrem, hingga yang membutuhkan bantuan sosial.
Baca Juga , Kilasinformasi : Inpres DTSEN Resmi Ditandatangani! Kemensos Siap Lakukan Uji Petik dan Verifikasi Data, Bansos Tepat Sasaran!
Pentingnya Perlindungan Sosial untuk Masyarakat Rentan
Gus Ipul menjelaskan bahwa langkah pertama dalam pengentasan kemiskinan adalah memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat yang masuk dalam kategori miskin dan rentan. Program Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial (Bansos) akan menjadi andalan dalam memberikan jaminan sosial bagi mereka yang membutuhkan. Melalui perlindungan sosial, masyarakat yang sebelumnya terpinggirkan dapat memiliki akses terhadap berbagai bantuan yang dapat membantu memperbaiki kondisi sosial dan ekonominya.
Namun, Gus Ipul mengingatkan bahwa tidak semua penerima bantuan sosial dapat langsung diberdayakan. Bagi mereka yang masih membutuhkan penanganan khusus, seperti penyandang disabilitas atau lansia, proses rehabilitasi sosial perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum melangkah ke tahap pemberdayaan. Graduasi atau transisi dari penerima bantuan sosial menuju kemandirian menjadi fokus utama, kecuali untuk kelompok lansia dan disabilitas yang memang memiliki keterbatasan.
Tantangan Mengatasi Kemiskinan dengan Data yang Akurat
Gus Ipul juga menekankan bahwa perbaikan data harus menjadi prioritas utama. Menurutnya, tanpa adanya data yang akurat dan berbasis DTSEN, langkah-langkah pengentasan kemiskinan tidak akan berjalan dengan efektif. Pemkab Mesuji diharapkan untuk bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam memperbaiki dan memvalidasi data kemiskinan, sehingga kebijakan yang diambil benar-benar tepat sasaran dan efektif.
Dalam hal pemberdayaan, Gus Ipul menyarankan agar program-program tersebut berbasis pada potensi lokal yang ada di setiap daerah. Masyarakat perlu diberdayakan dengan cara menggali dan mengoptimalkan potensi yang ada di sekitar mereka, seperti kelompok usaha bersama dan pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan demikian, proses pengentasan kemiskinan tidak hanya sebatas pemberian bantuan tetapi juga pemberian keterampilan yang dapat mengubah kehidupan jangka panjang.
Pentingnya Pendidikan untuk Mencegah Miskin Jangka Panjang
Selain itu, Gus Ipul juga menyampaikan pentingnya pendidikan dalam mengatasi kemiskinan. Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang terjebak dalam kemiskinan adalah kurangnya akses pendidikan. Untuk itu, pendidikan harus menjadi langkah preventif yang bisa mengubah masa depan anak-anak yang rentan miskin. Pemerintah, menurut Gus Ipul, juga perlu menciptakan kebijakan untuk mencegah penurunan kelas sosial ke bawah, yang biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan masyarakat untuk mengakses pendidikan yang berkualitas.
Baca juga, Kilasinformasi : Kemensos Pastikan Program Bansos Lebih Tepat Sasaran dengan Penggunaan DTSEN
Kolaborasi Pemkab Mesuji dengan Kementerian Sosial
Sebagai tanggapan atas ajakan tersebut, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mesuji, Prasetyo Yura Basrianto, menyatakan bahwa Pemkab Mesuji telah memulai langkah-langkah dalam pengentasan kemiskinan. Program yang sudah berjalan meliputi perlindungan sosial serta bantuan dalam bidang permakanan. Bahkan, Pemkab Mesuji kini juga mengajak masyarakat untuk terlibat dalam kelompok usaha bersama agar mereka bisa lebih mandiri dan tidak bergantung pada bantuan sosial dalam jangka panjang.
Kolaborasi dengan Sentra Wyata Guna Kementerian Sosial menjadi bagian penting dalam upaya untuk memberdayakan masyarakat kurang mampu. Pemkab Mesuji berharap dengan adanya koordinasi yang baik, pengentasan kemiskinan akan lebih terfokus dan dapat segera terealisasi.
Sumber Berita : kementrian Pertanian