Kilas, 9 Februari 2025 – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menegaskan komitmennya dalam upaya pemberantasan kemiskinan dengan menargetkan 3.310 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Bogor dapat keluar dari garis kemiskinan melalui Program Keluarga Harapan (PKH). Dalam acara Dialog Pilar-Pilar Kabupaten Bogor, yang berlangsung pada Sabtu (8/2/2025), Gus Ipul mengungkapkan pentingnya pendampingan intensif untuk memastikan KPM yang sehat dan produktif dapat beralih ke program pemberdayaan dan bertransformasi menjadi keluarga yang lebih mandiri.
Target Pemberdayaan 3.310 KPM di Kabupaten Bogor
Gus Ipul menyampaikan bahwa dengan keberadaan 331 pendamping PKH, diharapkan minimal 3.310 KPM bisa lulus atau graduasi dari program PKH. “Jika kita memiliki 331 pendamping PKH, maka minimal ada 3.310 KPM yang harus graduasi. Dari keadaan sulit menuju kehidupan yang lebih bahagia,” ujar Gus Ipul.
Menurutnya, keberhasilan pendamping PKH akan tercermin dari semakin banyaknya KPM yang lulus dan beralih dari program bantuan sosial menjadi keluarga yang mandiri secara ekonomi. Gus Ipul menegaskan bahwa jika ada KPM yang terus-menerus menerima bantuan selama 10 hingga 15 tahun, maka program ini tidak berjalan dengan baik. “Jangan sampai ada yang bertahan terlalu lama dalam PKH. Itu bukan lagi program, itu berarti mereka hanya menikmati bantuan,” ungkap Gus Ipul.
Mensos Gus Ipul Ajak Masyarakat Bogor Gelar Kerja Bakti Massal Bersihkan Sungai Cikole
Kemensos Gelontorkan Bansos Sebesar Rp1,2 Triliun di Kabupaten Bogor
Dalam rangka mendukung program pemberantasan kemiskinan di Kabupaten Bogor, Kemensos telah menggelontorkan bantuan sosial (Bansos) sebesar Rp1,2 triliun per tahun untuk 405.848 KPM. Program Sembako mendapatkan anggaran terbesar dengan Rp867 miliar, sementara Program PKH memperoleh Rp387 miliar. Kedua program ini dinilai sebagai strategi utama dalam mengatasi kemiskinan di Kabupaten Bogor.
Bantuan tersebut diharapkan tidak hanya memberikan bantuan jangka pendek, tetapi juga menciptakan perubahan signifikan dalam pola pikir dan kehidupan para penerima manfaat, dengan tujuan akhir memberdayakan mereka agar dapat mandiri secara finansial.
Pilar Sosial: Ujung Tombak Pemberantasan Kemiskinan
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo menekankan bahwa keberhasilan pemberantasan kemiskinan bergantung pada kinerja para pilar sosial, terutama pendamping PKH. “Tugas kita adalah mengubah mindset masyarakat. Mereka yang selama ini menerima bantuan sosial harus kita berdayakan, agar mereka bisa mandiri dan mampu berproduksi,” ujar Agus Jabo.
Menurut Agus Jabo, melalui pemberdayaan, masyarakat diharapkan dapat mencapai kesejahteraan dan menjadi mandiri, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang lebih bahagia dan sejahtera, sesuai dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto.
Di Kabupaten Bogor, terdapat 709 pilar sosial yang terdiri dari 331 Pendamping PKH, 40 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), 98 Taruna Siaga Bencana (Tagana), 1 Pelopor Perdamaian, 25 Pendamping Rehabilitasi Sosial, dan 214 Pekerja Sosial Masyarakat (PSM). Pilar-pilar sosial ini merupakan elemen kunci dalam kesuksesan program Kemensos di daerah, yang akan membantu menggerakkan pemberantasan kemiskinan secara efektif.
Banjir dan Longsor di Kudus, Kemensos Kirim Bantuan Senilai Ratusan Juta untuk Korban
Target Kemiskinan Ekstrem Nol Persen di 2025
Gus Ipul juga menyampaikan target besar Kemensos dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. “Kami ingin langkah kita serentak, dan harapan Presiden Prabowo adalah menghilangkan kemiskinan ekstrem dalam dua tahun ke depan, dengan target kemiskinan di bawah lima persen pada tahun 2029,” kata Gus Ipul. Dengan strategi yang terukur dan dukungan pilar sosial yang kuat, Kemensos optimistis dapat mencapai target tersebut dengan cepat, bahkan pada tahun 2025.
Program PKH dan Sembako sebagai Program Pemberantasan Kemiskinan Utama
Program PKH dan Sembako menjadi dua pilar utama yang sangat berperan dalam mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Bogor. Kedua program ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang kurang mampu sekaligus memberikan dorongan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Melalui PKH, keluarga penerima manfaat diberikan dukungan untuk pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi. Sementara itu, Program Sembako memastikan kebutuhan dasar mereka dapat terpenuhi, seperti pangan dan kebutuhan sehari-hari.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, pilar sosial, dan masyarakat, Gus Ipul optimis bahwa Kabupaten Bogor dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam pemberantasan kemiskinan, menjadikan daerah tersebut contoh sukses bagi daerah lain di Indonesia.
Tag: #MensosGusIpul, #PKH, #PemberantasanKemiskinan, #ProgramSembako, #Bansos, #PilarSosial, #KabupatenBogor, #PemberdayaanMasyarakat, #Kemiskinan, #Kemensos
Sumber : Kemensos