Kilasinformasi.com, 8 Maret 2025 – Dalam upaya mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan di dunia ekonomi digital, Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menegaskan bahwa ketahanan digital merupakan kunci untuk menciptakan inovasi yang dapat bersaing di tingkat global. Dalam sebuah panel diskusi yang digelar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, beliau mengajak para peserta untuk memperkuat fondasi digital sebagai langkah strategis dalam mengembangkan ekonomi kreatif Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Menekraf Riefky menyoroti peran penting generasi muda dalam memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas. “Sesuai dengan Asta Cita ke-3, sektor ekonomi kreatif sangat berpotensi untuk membuka banyak peluang bagi tenaga kerja muda. Terlebih dengan semakin pesatnya adaptasi teknologi dalam berbagai subsektor ekonomi kreatif,” ujar Riefky. Ia menambahkan bahwa ekonomi digital kini sudah menjadi bagian integral dari ekosistem ekonomi kreatif yang berkembang.
Baca Juga, Kilasinformasi : Kemenekraf dan Pemprov DKI Jakarta Tandatangani Kesepakatan untuk Menjadikan Jakarta Kota Global Berbasis Ekonomi Kreatif
Acara yang bertajuk “Digital Resilience: Igniting Youth Innovation in the Creative Economy” tersebut dihadiri oleh lebih dari 300 peserta, termasuk pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang tertarik dengan topik ketahanan digital. Riefky juga menyampaikan bahwa ketahanan digital tidak hanya berfokus pada adaptasi terhadap teknologi baru, tetapi juga pada aspek penting seperti keamanan siber dan akses ke pasar global. Menurutnya, jika ketahanan digital tidak diperkuat dengan baik, inovasi yang muncul akan kesulitan untuk berkembang secara berkelanjutan.
“Dalam dunia yang semakin digital, generasi muda harus memiliki kemampuan adaptasi yang baik, terutama terkait dengan tren teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain, serta pentingnya perlindungan terhadap data pribadi dan keamanan siber. Tanpa ketahanan digital yang solid, inovasi yang kita kembangkan akan sulit untuk bertahan dan bersaing di pasar internasional,” tegas Menekraf.
Selanjutnya, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Cecep Rukendi, turut mengungkapkan empat langkah strategis untuk memperkuat ketahanan digital di Indonesia. Pertama adalah peningkatan literasi digital bagi generasi muda agar mereka dapat memahami teknologi baru dengan lebih baik. Kedua, memfokuskan pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang terampil melalui pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi. Ketiga, memastikan infrastruktur digital merata di seluruh Indonesia, agar setiap wilayah memiliki akses yang setara terhadap peluang ekonomi digital. Terakhir, pemerintah juga perlu menyiapkan kebijakan dan regulasi yang dapat melindungi inovasi serta memberikan insentif bagi pelaku industri kreatif.
Baca Juga, Kilasinformasi : Kemenekraf Optimis Film Animasi Jumbo Menjadi Titik Balik Kebangkitan Industri Animasi Indonesia
Arief Wibisono Lubis, Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FEB UI, juga memberikan sambutan dalam acara tersebut. Ia menyampaikan apresiasi atas kehadiran Menekraf dan menegaskan bahwa FEB UI telah aktif menggelar berbagai kegiatan ekonomi kreatif yang berdampak pada subsektor musik, seperti Jazz Goes to Campus (JGTC) dan National Folklore Festival (NFF).
“Kami sangat berterima kasih kepada Menekraf Teuku Riefky Harsya atas keynote speech-nya yang membuka wawasan baru bagi kami, terutama terkait ketahanan digital. Sebagai pusat pembelajaran ekonomi dan bisnis di Indonesia, FEB UI memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif di tanah air,” ujar Arief.
sumber : Ekraf