Kilasinformasi.com, 25 Februari 2025 – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkapkan pentingnya optimalisasi kualitas dan kuantitas dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2025. Dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, Menteri Maman menegaskan bahwa penyaluran KUR tidak boleh hanya menjadi program formalitas, tetapi harus dibarengi dengan peningkatan kualitas distribusinya.
Pada Rapat Koordinasi (Rakor) Penyaluran KUR 2025 yang diadakan di Bandung, Jawa Barat, pada Senin (24/2/2025), Menteri Maman mengatakan, “Kita tidak ingin KUR ini menjadi hanya sekadar program formalitas dengan mengesampingkan aspek kualitas pendistribusian. Kalau hanya begitu saja, kita tidak akan mampu mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen.”
Target Penyaluran KUR 2025: Rp300 Triliun
Pemerintah menargetkan penyaluran KUR 2025 sebesar Rp300 triliun, dengan 60 persen di antaranya dialokasikan untuk sektor produksi. Selain itu, pemerintah juga menargetkan adanya 2,34 juta debitur baru dan 1,17 juta debitur graduasi. Angka ini menunjukkan besarnya potensi KUR dalam mendukung pengembangan UMKM di Indonesia.
Baca Juga, Kilasinformasi : Wamen UMKM Lepas Ekspor Perdana 22 Produk UMKM ke Filipina dengan Total Nilai Rp961 Juta
Menteri Maman juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan penyalur KUR untuk memastikan penyaluran yang tepat sasaran, tepat guna, dan tepat waktu. “Kesuksesan penyaluran program KUR harus menjadi target bersama, agar hasilnya optimal bagi para pelaku UMKM,” ungkap Maman.
Rakor Penyaluran KUR 2025 yang diselenggarakan secara regional ini adalah yang pertama kalinya diadakan. Menteri Maman berharap, melalui rakor tersebut, permasalahan dalam penyaluran KUR bisa teridentifikasi dan solusi terbaik dapat ditemukan. “Ini target kita bersama. Saya ingin kita punya kesepahaman di antara kita (pemerintah dan penyalur KUR) bahwa ini menjadi target bersama,” tegas Menteri Maman.
Menteri Maman juga menambahkan bahwa KUR adalah bentuk komitmen dan konsistensi pemerintah dalam mendukung UMKM dari sisi permodalan. Dengan peningkatan kualitas pendistribusian KUR, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan.
Kementerian UMKM berencana untuk mengukur dampak positif KUR terhadap perkembangan UMKM. Menteri Maman menegaskan bahwa KUR harus memberikan kontribusi signifikan terhadap tumbuh kembangnya UMKM. Jika tidak, KUR akan dievaluasi dan dijadikan bahan catatan untuk perbaikan ke depannya.
“Semangat kami nanti ke depan akan kita ukur seberapa besar impact positif KUR pada tumbuh kembang UMKM. Jangan sampai tidak signifikan. Jadi berpotensi dievaluasi dan dijadikan catatan,” ujarnya.
Peran Wakil Menteri UMKM dalam Kelancaran Penyaluran KUR
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza, juga memberikan penjelasan mengenai tujuan Rakor ini. Rakor diadakan untuk memastikan kelancaran dan efektivitas penyaluran KUR, serta memberikan masukan kepada seluruh pihak agar penyelenggaraan KUR berjalan dengan baik. “Kami berusaha untuk memberikan masukan kepada pihak terkait sehingga penyelenggaraan KUR terjamin pengelolaannya secara baik dan mampu berkontribusi positif pada PDB,” kata Wamen Helvi.
Baca Juga, Kilasinformasi : Menteri UMKM Ungkap Rahasia Kemajuan UMKM: Semangat Kemitraan Jadi Kunci Sukses
Helvi menambahkan, jika terdapat kendala dari penyalur, mereka diminta untuk segera berkoordinasi dengan Kementerian UMKM agar penyaluran KUR dapat tetap efektif dan efisien.
Deputi Bidang Usaha Mikro, Kementerian UMKM, Riza Damanik, menjelaskan bahwa Rakor ini adalah tindak lanjut dari Rapat Komite Pembiayaan UMKM. Rakor ini akan diikuti oleh pertemuan serupa di berbagai wilayah lainnya, seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku, dan kembali di Pulau Jawa, yaitu Yogyakarta. Selain itu, ada sekitar 100 peserta yang hadir, termasuk 19 penyalur dan kementerian/lembaga terkait.
“Rakor selanjutnya akan diselenggarakan di berbagai wilayah untuk lebih memaksimalkan penyaluran KUR ke UMKM di seluruh Indonesia,” ujar Riza. Ia berharap, melalui rakor-rakor tersebut, UMKM dapat berkembang dan naik kelas, serta mendapatkan dukungan permodalan yang optimal melalui KUR.
Sumber : Kementrian UMKM