Close Menu
Kilas Informasi – AKtual,Informatif,TerpercayaKilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Wisata
Facebook X (Twitter) Instagram
Kamis, November 13
Facebook X (Twitter) Instagram
Kilas Informasi – AKtual,Informatif,TerpercayaKilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Wisata
Kilas Informasi – AKtual,Informatif,TerpercayaKilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya
You are at:Beranda » Olahraga Tradisional: Merawat Warisan Budaya dan Mempererat Solidaritas ASN Sleman
Daerah

Olahraga Tradisional: Merawat Warisan Budaya dan Mempererat Solidaritas ASN Sleman

KilasInformasiBy KilasInformasiMei 8, 202503 Mins Read
Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Olahraga Tradisional: Merawat Warisan Budaya dan Mempererat Solidaritas ASN Sleman. Foto Humas Kab Sleman
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Pemkab Sleman gelar lomba olahraga tradisional untuk peringati Hari Jadi ke-109, perkuat solidaritas ASN dan lestarikan budaya lokal.

Kilasinformasi.com, Sleman, — Ratusan pegawai Pemkab Sleman tampak antusias mengikuti lomba olahraga tradisional yang digelar di Lapangan Pemda Sleman, Kamis (8/5). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-109 Kabupaten Sleman. Tak sekadar ajang kompetisi, kegiatan ini menyatukan semangat kebersamaan dan menjadi ruang penting dalam pelestarian budaya lokal.

Sebanyak 770 peserta dari 46 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ambil bagian dalam lomba ini. Mereka bersaing dalam tiga cabang olahraga tradisional: bakiak, balap karung, dan egrang. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sleman, Heru Saptono, yang mewakili Bupati Sleman.

Dalam sambutan yang dibacakannya, Heru menyampaikan bahwa olahraga tradisional tidak hanya menghibur, tetapi juga sarat makna. Nilai-nilai seperti kerja sama, sportivitas, dan gotong royong menjadi bagian yang tak terpisahkan dari permainan-permainan ini. Menurutnya, kegiatan ini adalah wujud nyata dari filosofi Hari Jadi Sleman ke-109: “Gumolong Hanggayuh Mukti”, yang mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu meraih kesejahteraan bersama.

“Melalui olahraga tradisional ini, kita tidak hanya menjaga kebugaran jasmani, tetapi juga merawat identitas budaya kita sendiri,” ujar Heru dalam sambutannya.

Foto: Humas Kab Sleman

Lomba ini tak hanya menjadi ajang hiburan atau pelepas penat di tengah rutinitas pekerjaan. Lebih dari itu, acara ini mencerminkan semangat kolaborasi antarpegawai lintas sektor. Dalam konteks pemerintahan daerah, kegiatan semacam ini memperkuat komunikasi dan kerja sama internal yang esensial dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas.

Heru menambahkan bahwa penyelenggaraan lomba olahraga tradisional juga berperan sebagai strategi untuk membudayakan gaya hidup aktif di lingkungan ASN. Apalagi, kegiatan fisik seperti ini penting dalam menjaga kesehatan mental dan fisik pegawai di tengah tekanan kerja yang kian kompleks.

Baca Juga, Kilasinformasi: PESAN SEMBADA: Langkah Sleman Wujudkan Swasembada Pangan

Di tengah arus modernisasi yang tak terbendung, pelestarian budaya tradisional menjadi tantangan tersendiri. Maka, lomba seperti ini merupakan langkah nyata untuk menjaga eksistensi permainan-permainan rakyat yang nyaris tergeser oleh budaya populer global. Saat egrang, bakiak, dan balap karung dimainkan, masyarakat disadarkan kembali pada kearifan lokal yang sederhana namun kaya makna.

Momentum ini juga menjadi ruang edukatif yang memperkenalkan olahraga tradisional kepada generasi muda ASN yang mungkin belum pernah memainkan permainan-permainan tersebut. Di sini, budaya tidak hanya dikenang, tetapi benar-benar dihidupkan kembali dalam bentuk aktivitas yang melibatkan langsung para pelaku birokrasi.

Foto: Humas kab Sleman

Untuk mengapresiasi partisipasi dan semangat kompetisi para peserta, panitia akan memberikan penghargaan berupa tropi dan uang pembinaan kepada pemenang. Tiap cabang lomba akan melahirkan lima juara: juara 1, 2, 3 serta dua juara harapan. Penghargaan ini diharapkan dapat mendorong semangat pelestarian olahraga tradisional secara berkelanjutan.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan simbolis alat lomba egrang dan pemukulan gong oleh Heru sebagai tanda dimulainya lomba. Dentuman gong itu seolah menjadi simbol kebangkitan semangat gotong royong dan kebudayaan yang tetap relevan di era modern.

Melalui kegiatan seperti ini, Pemkab Sleman tidak hanya merayakan hari jadinya, tetapi juga membuktikan bahwa kemajuan daerah bisa berjalan seiring dengan upaya merawat akar budaya dan membangun kebersamaan yang kuat. (Ari Gan)

ASN Sleman olahraga egrang lomba 2025 gotong royong Sleman Hari Jadi Sleman ke-109 lomba bakiak dan balap karung olahraga tradisional Sleman pelestarian budaya lokal
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
KilasInformasi
  • Website

Berita Terkait

Daya Beli Lesu, DPRD DIY Minta Pemda Genjot Ekonomi Lewat BUMD dan Program Produktif

November 12, 2025

Panen Jagung di Seyegan, Wabup Sleman Dorong Kolaborasi Petani dan Pemerintah Tingkatkan Produktivitas

November 12, 2025

Pemkab Sleman Revitalisasi TPK untuk Percepat Penanggulangan Kemiskinan

November 12, 2025
Berita Terbaru

Daya Beli Lesu, DPRD DIY Minta Pemda Genjot Ekonomi Lewat BUMD dan Program Produktif

November 12, 2025 Berita Unggulan

Panen Jagung di Seyegan, Wabup Sleman Dorong Kolaborasi Petani dan Pemerintah Tingkatkan Produktivitas

November 12, 2025 Berita Unggulan

Pemkab Sleman Revitalisasi TPK untuk Percepat Penanggulangan Kemiskinan

November 12, 2025 Berita Unggulan
Stay In Touch
  • Facebook
  • YouTube
  • TikTok
  • WhatsApp
  • Twitter
  • Instagram
© 2019 Kilas Informasi - All Right Reserved.
  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.