Kilasinformasi.com, Yogyakarta – Suasana Malioboro, jantung wisata Kota Yogyakarta, terasa berbeda pada Selasa (14/5/2025). Dua ekor kuda gagah milik Unit Turangga Satwa dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ikut menyemarakkan jalanan dengan hadir dalam patroli berkuda unik dan penuh pesona.
Patroli ini bukan sekadar pameran hewan, melainkan bagian dari upaya Polda DIY untuk menyampaikan pesan-pesan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) secara lebih hangat dan bersahabat. Dua kuda andalan bernama G dan Sandokan terlihat menyusuri trotoar Malioboro bersama para penunggangnya dengan mengenakan seragam lengkap. Atraksi ini pun langsung mencuri perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Kepala Bidang Humas Polda DIY, Kombes Pol Ihsan, S.I.K., mengungkapkan bahwa patroli berkuda ini merupakan bagian dari strategi pendekatan humanis dalam menjaga keamanan di pusat-pusat keramaian, khususnya kawasan wisata.
Baca Juga, Kilasinformasi: Yogyakarta Tetap Jadi Primadona Wisata, Tapi Perlu Kolaborasi Nyata!
“Kuda G dan Sandokan bukan sekadar aset pengamanan, tapi juga menjadi jembatan interaksi kami dengan masyarakat. Ini adalah bentuk pelayanan yang lebih bersahabat,” ujarnya.
Unit Turangga sendiri berada di bawah Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit) Polda DIY. Patroli berkuda ini digelar rutin di berbagai titik strategis, termasuk objek wisata, guna menciptakan suasana yang kondusif sekaligus membangun kepercayaan publik terhadap aparat kepolisian.
Tak hanya soal keamanan, kegiatan ini juga menjadi daya tarik tersendiri. Banyak wisatawan yang antusias mengabadikan momen bersama kedua kuda yang jinak dan terlatih tersebut. Suasana hangat dan penuh senyum membuat interaksi antara petugas dan pengunjung terasa lebih akrab.
Baca Juga, Kilasinformasi: Industri Perhotelan Bergerak: PHRI DIY Pimpin Aksi Bersih Malioboro Sambut Libur Lebaran
Menurut Kombes Ihsan, langkah ini diambil agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga ketertiban di ruang publik. “Dengan pendekatan yang ramah seperti ini, kami ingin wisatawan merasa aman dan nyaman selama berada di Yogyakarta. Ini adalah bagian dari upaya menciptakan wisata yang tidak hanya indah, tetapi juga aman dan berkesan,” tambahnya.

Polda DIY terus berinovasi dalam pelayanan publik, tidak hanya mengedepankan sisi pengamanan, tetapi juga memperhatikan kenyamanan dan edukasi kepada masyarakat. Malioboro, sebagai ikon pariwisata, memang membutuhkan pendekatan khusus agar tetap menjadi ruang publik yang aman dan ramah bagi semua kalangan.
Langkah ini menjadi bukti nyata bagaimana aparat kepolisian bisa hadir di tengah masyarakat dengan wajah yang bersahabat, tanpa mengurangi esensi tugasnya sebagai penjaga keamanan. Dengan kombinasi antara kedisiplinan dan kehangatan, Malioboro tak hanya menjadi tempat wisata, tapi juga ruang interaksi sosial yang menyenangkan (Herman)