Kilasinformasi.com, 26 Februari 2025, – Pemerintah Kota Semarang tengah mematangkan persiapan untuk menyelenggarakan tradisi Dugderan pada Jumat, 28 Februari 2025. Digelar sebagai rangkaian acara menyambut bulan suci Ramadhan, Dugderan akan dimulai dari Balai Kota, melintasi Masjid Agung Semarang, hingga berakhir di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Kegiatan ini telah menjadi tradisi tahunan yang mempererat tali persaudaraan dan merayakan keberagaman kota.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengungkapkan bahwa Dugderan bukan sekadar acara seremonial, melainkan simbol kekuatan keberagaman serta rasa kebersamaan masyarakat Semarang. “Dugderan mengingatkan kita bahwa perbedaan adalah kekuatan. Semarang adalah rumah bagi semua, yang diwarnai oleh harmoni budaya yang terus hidup,” ujar Agustina.
Prosesi Dugderan dimulai setelah salat Jumat pada pukul 13.00 WIB di halaman Balai Kota. Kemeriahan acara dimulai dengan defile peserta dari 16 kecamatan, berbagai organisasi keagamaan, serta komunitas budaya yang menyemarakkan perayaan. Salah satu highlight acara adalah penampilan Barongsai Tay Kak Sie, yang turut meramaikan suasana dengan nuansa budaya Tionghoa.
Baca Juga, Kilasinformasi : Gerak Cepat Pemkot Semarang: Perbaikan Jalan Kota Terdampak Genangan, Semua Pengguna Jalan Bisa Bernapas Lega!
Wali Kota Agustina dijadwalkan untuk menghadiri upacara di tenda VIP, diikuti dengan penampilan Tari Trilogi Budaya Dugder, yang menggambarkan perjalanan budaya Semarang. Setelah itu, Upacara Dugder dimulai dengan laporan dari komandan upacara, sambutan dari Wali Kota, serta pembacaan doa dalam bahasa Jawa. Momen puncak Balai Kota akan diwarnai dengan pemukulan bedug oleh Wali Kota sekitar pukul 14.00 WIB, menandakan dimulainya bulan Ramadan.
Kemudian, acara berlanjut dengan flashmob yang melibatkan peserta Koordinator Satuan Pendidikan (Korsatpen) di halaman Balai Kota. Wali Kota juga akan memimpin seremoni pecah kendi dan pelepasan merpati sebagai simbol berkah yang menyertai Ramadan.
Pawai Budaya Dugder, yang berangkat pada pukul 14.30 WIB, akan melintasi jalan menuju Masjid Agung Semarang (MAS). Di sepanjang jalan, warga akan disuguhi pemandangan iring-iringan pasukan merah putih, warak raksasa, dan berbagai komunitas budaya lainnya. Setibanya di MAS, Wali Kota bersama rombongan akan disambut oleh Ketua Takmir MAS, dilanjutkan dengan salat Ashar berjamaah pada pukul 15.16 WIB.
Rangkaian acara berlanjut dengan pembacaan Suhuf Halaqah oleh Wali Kota, yang menandai datangnya bulan Ramadan secara spiritual. Momen puncak di MAS diakhiri dengan pemukulan bedug. Prosesi kemudian dilanjutkan menuju tujuan terakhir di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), yang diperkirakan akan tiba pada pukul 16.10 WIB. Di MAJT, Wali Kota kembali memukul bedug dan pelepasan balon udara sebagai simbol semangat menyambut bulan suci.
Baca Juga, Kilasinformasi : Genangan Air di Tlogosari Kulon Cepat Surut, Pemkot Semarang Intens Upayakan Mitigasi Semarang
Untuk memastikan kelancaran acara, Pemkot Semarang telah bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan aparat keamanan untuk mengatur lalu lintas, menyediakan fasilitas medis, serta menjaga ketertiban dan keamanan.
Agustina mengajak seluruh masyarakat Semarang untuk turut serta merayakan Dugderan. “Acara ini bukan hanya milik Pemerintah Kota, tapi milik seluruh warga Semarang. Mari kita rayakan dengan penuh kebersamaan, menghormati budaya, dan menjaga ketertiban,” ajaknya.
Dugderan 2025 mengusung tema “Bhinneka Tunggal Budaya dalam Harmoni Dugder 2025,” yang mencerminkan semangat persatuan dan keberagaman yang menjadi kekuatan Kota Semarang.
sumber : Pemkot Semarang


