Menjelang puncak arus mudik 2025, Wamen PU Diana Kusumastuti meninjau kesiapan rest area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek dan memastikan kebersihan serta fasilitas tersedia untuk pemudik.
Kilasinformasi.com, 28 Maret 2025, – Menjelang puncak arus mudik Lebaran 2025, Pemerintah Indonesia semakin mempersiapkan infrastruktur dan fasilitas untuk memastikan kelancaran perjalanan para pemudik. Salah satu fokus utama adalah kesiapan tempat peristirahatan atau rest area yang akan menjadi tempat istirahat bagi ribuan kendaraan yang melintas di jalur tol. Untuk itu, pada Rabu (26/3/2025), Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti bersama sejumlah pejabat tinggi lainnya, melakukan tinjauan langsung terhadap kesiapan rest area KM 57 di Tol Jakarta-Cikampek.
Rest area KM 57 merupakan salah satu titik strategis yang akan digunakan oleh pemudik selama perjalanan pulang kampung. Dalam kesempatan tersebut, Wamen Diana, bersama Kapolri Listyo Sigit, Panglima TNI Agus Subianto, Menko PMK Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri PPPA Arifa Fauzi, Wamenko Polkam Lodewijk Freidrich Paulus, Wamen Perhubungan Suntana, serta Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, memantau kesiapan berbagai fasilitas yang ada di lokasi tersebut, termasuk toilet dan tempat pembuangan sampah (TPS).
Baca Juga, Kilasinformasi: Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Akan Beroperasi Terbatas untuk Mudik Lebaran 2025
Dalam tinjauan tersebut, Wamen Diana menekankan pentingnya menjaga kebersihan di rest area. Menurutnya, pengelolaan sampah harus dilakukan dengan serius, tidak hanya saat musim mudik, tetapi setiap hari. “Kebersihan rest area harus dijaga dengan baik. Jangan sampai sampah terlihat berantakan. Harus ada pengelola yang bertanggung jawab. Jangan hanya saat hari raya, kebersihan ini perlu dijaga setiap hari karena sampah dihasilkan setiap hari,” ujarnya. Hal ini tentu menjadi perhatian penting mengingat rest area merupakan tempat transit banyak orang dan harus menyediakan kenyamanan bagi para pemudik yang lelah setelah perjalanan jauh.
Selain itu, Wamen Diana juga meminta Ditjen Bina Marga untuk memperbanyak Posko Sapta Taruna, yaitu pos layanan di sepanjang jalan nasional yang memberikan berbagai layanan darurat. “Minimal per 50 km kita siapkan Posko Sapta Taruna,” tambahnya. Keberadaan pos-pos ini diharapkan dapat membantu pemudik yang membutuhkan bantuan atau informasi, serta memastikan keselamatan mereka selama perjalanan.
Baca Juga, Kilasinformasi: Dua Ruas Tol Trans Sumatera Siap Diresmikan untuk Dukung Mudik Lebaran 2025
Menko PMK Pratikno dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa sinergi antara berbagai instansi telah dilakukan secara optimal untuk mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik Lebaran 2025. “Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak dan mengawal segala hal yang perlu diantisipasi,” kata Menko Pratikno. Pemerintah tampaknya berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan telah siap sebelum puncak arus mudik tiba.
Puncak arus mudik Lebaran 2025 diperkirakan terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025, dengan arus balik diperkirakan terjadi pada H+5 atau 6 April 2025. Menghadapi puncak volume kendaraan yang sangat tinggi, Kapolri Listyo Sigit mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengimplementasikan diskon tarif tol di sejumlah ruas tol untuk membantu mengurangi kepadatan lalu lintas. “Kami berharap insentif ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sehingga puncak arus mudik bisa terurai lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Kapolri.
Baca Juga, Kilasinformasi: Bupati Sleman Tinjau Kesiapan Ruas Tol Prambanan-Purmomartani
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan pesan penting kepada para pemudik terkait dengan kesehatan dan keselamatan. Menurutnya, kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama kematian selama mudik, sehingga tindakan pencegahan sangat dibutuhkan. “Yang paling banyak menyebabkan kematian adalah kecelakaan. Tindakan preventif yang bisa diambil adalah dengan memastikan sopir beristirahat setiap 6 jam, dengan istirahat selama 15-30 menit,” jelas Menkes Budi.
Peningkatan Volume Kendaraan Jelang Mudik
Dalam laporan yang disampaikan oleh Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur, pada H-6 Lebaran 2025, tercatat sudah ada 763.679 kendaraan yang keluar dari Jakarta melalui empat gerbang tol utama, yakni GT Cikupa, GT Ciawi, GT Cikampek Utama, dan GT Kalihurip Utama. Angka ini menunjukkan peningkatan sekitar 7,4% dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang keluar pada hari biasa. Hal ini menjadi indikasi awal bahwa arus mudik tahun ini akan lebih padat dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga, Kilasinformasi: Kemenag Siapkan Ribuan Posko Masjid Ramah untuk Pemudik 2025
Secara keseluruhan, persiapan menghadapi arus mudik Lebaran 2025 menjadi tantangan besar yang memerlukan koordinasi antara berbagai pihak, baik pemerintah, instansi terkait, maupun pihak swasta. Meskipun berbagai kebijakan telah disiapkan untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan perjalanan pemudik, tantangan dalam menghadapi volume kendaraan yang besar tetap perlu diwaspadai. Oleh karena itu, penting bagi pemudik untuk tetap menjaga kesehatan, mematuhi aturan lalu lintas, dan memastikan kendaraan dalam kondisi baik sebelum memulai perjalanan.
Dengan adanya berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
Sumber: Kemen PU


