Kilasinformasi.com, Batang – Dalam rangka memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama libur panjang, Polres Batang menggelar operasi pemberantasan premanisme berskala besar pada Sabtu (10/5/2025). Operasi ini melibatkan sekitar 170 personel gabungan, yang terdiri dari anggota Kepolisian, TNI, serta Satpol PP.
Kegiatan dimulai dengan apel kesiapan di halaman Mapolres Batang yang dipimpin langsung oleh Kapolres Batang, AKBP Edi Rahmat Mulyana. Dalam kesempatan tersebut, Kapolres menekankan pentingnya kehadiran aparat keamanan di tengah masyarakat, terutama saat libur panjang, di mana aktivitas masyarakat cenderung meningkat, baik dari dalam maupun luar kota.
Baca Juga, Kilasinformasi: Perkuat Sinergi dengan Media, Polres Batang Resmikan Forum Wartawan Polres Batang
“Libur panjang seringkali diikuti dengan lonjakan aktivitas, yang dapat memunculkan potensi gangguan keamanan. Oleh karena itu, kami hadir untuk menjaga ketertiban dan menciptakan rasa aman bagi seluruh warga masyarakat,” ujar AKBP Edi Rahmat Mulyana.
Ia menambahkan, operasi ini merupakan implementasi dari instruksi Presiden Republik Indonesia yang disampaikan melalui Kapolri, guna menindak tegas segala bentuk praktik premanisme yang meresahkan masyarakat dan mengganggu roda perekonomian.
Tak hanya itu, pada 12 Mei 2025 mendatang, Polres Batang juga akan membentuk satuan tugas (satgas) khusus yang akan bekerja berbarengan dengan pelaksanaan Operasi Candi.
“Premanisme yang menjadi target kami bukan hanya soal pungutan liar, tapi juga meliputi aksi geng motor, tawuran antar kelompok remaja, hingga penyalahgunaan narkotika jenis kreak. Semua ini sangat mengganggu ketenteraman masyarakat dan berpotensi merusak iklim investasi,” paparnya.

Operasi ini dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Jawa Tengah atas instruksi langsung dari Kapolda Jawa Tengah.
Dalam pelaksanaannya, Kapolres menegaskan bahwa pendekatan yang digunakan tetap mengedepankan prinsip preemtif, preventif, dan humanis, sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
“Kita ingin menjaga keamanan masyarakat. Namun, perlu saya ingatkan kepada seluruh personel agar tidak bertindak berlebihan atau melanggar prosedur, karena hal tersebut justru bisa memunculkan persepsi negatif terhadap institusi,” tegasnya.
AKBP Edi juga menjelaskan, pelaksanaan operasi akan dibagi ke dalam lima sif untuk menjangkau wilayah-wilayah yang telah dipetakan sebagai lokasi rawan premanisme.
Operasi ini tidak hanya berlangsung di pusat kota, tetapi juga menjangkau daerah perbatasan dan tempat-tempat publik seperti terminal, pasar tradisional, stasiun, dan pusat keramaian lainnya.
Ia berharap, kehadiran aparat gabungan ini dapat memberikan rasa aman yang nyata bagi masyarakat serta menekan ruang gerak para pelaku kejahatan jalanan.
Baca Juga, Kilasinformasi: Polres Batang Bedah Rumah Lansia Sebatang Kara!
“Semua elemen masyarakat berhak menikmati libur panjang dengan nyaman. Kami ingin memastikan bahwa mereka bisa beraktivitas, berlibur, dan bertransaksi tanpa rasa khawatir akan gangguan dari oknum-oknum tidak bertanggung jawab,” katanya.
Kapolres menegaskan, langkah ini bukan sekadar penindakan, tetapi juga bagian dari upaya edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga ketertiban umum.
“Kami tidak ingin sekadar menangkap. Kami ingin membina dan mengedukasi masyarakat agar memahami bahwa tindakan premanisme bukan hal yang bisa ditoleransi,” pungkasnya. (AS Saeful Husna Kabiro Batang)