Di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 19 Bantul, toleransi bukan sekadar slogan. Para siswa dari berbagai latar belakang agama hidup rukun, belajar bersama, dan saling menghormati. Menteri Sosial Saifullah Yusuf pun dibuat haru menyaksikan keharmonisan itu.
Kilasinformasi.com, Bantul — Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) melakukan kunjungan ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 19 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu malam (16/7/2025). Dalam kunjungan itu, ia menyoroti pentingnya toleransi antarumat beragama dan menyampaikan kebanggaannya terhadap kerukunan para siswa.
SRMA 19 Bantul merupakan sekolah gratis berasrama yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto, dengan tujuan menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu yang belum mendapat akses pendidikan formal karena keterbatasan biaya.
“Adik-adik yang mungkin tidak bisa sekolah di tempat umum karena biaya, kini diberi kesempatan belajar di Sekolah Rakyat. Ini adalah bentuk komitmen presiden untuk menghadirkan pendidikan merata,” ujar Gus Ipul dalam dialognya bersama para siswa.
Baca Juga, Kilasinformasi: Tradisi Jolen Senduro: Warisan Budaya yang Rawat Toleransi di Kaki Semeru
Dalam interaksi hangat itu, Gus Ipul menekankan pentingnya hidup rukun meski berbeda keyakinan. Ia menyebut bahwa sekolah ini tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga ruang tumbuh bagi sikap toleransi dan persaudaraan.
“Di sini kita membangun kebersamaan, saling menghormati antar keyakinan, suku, dan ras. Semua harus guyub, seperti satu keluarga,” tegasnya.
SRMA 19 Bantul sendiri menampung 200 siswa dari berbagai latar belakang. Dari jumlah tersebut, dua siswa di antaranya beragama non-Islam. Jessie, siswi beragama Hindu, mengaku sangat nyaman berada di sekolah tersebut.
“Teman-temannya baik, tidak nakal. Rasanya seperti di rumah sendiri,” ujar Jessie. Siswa lain, Fransiskus, juga menyampaikan bahwa kunci kebersamaan adalah saling menghormati.
Gus Ipul menyambut hangat pernyataan itu. Menurutnya, apa yang terjadi di SRMA 19 adalah potret nyata bahwa toleransi bisa tumbuh dari usia muda bila didukung oleh lingkungan yang sehat.
Baca Juga, Kilasinformasi : Misi Ke Amerika: Menag Nasaruddin Umar Gaungkan Toleransi dan Kolaborasi Halal Global
Usai berdialog, Gus Ipul meninjau sejumlah fasilitas sekolah, termasuk asrama putri yang menempati bekas rumah dinas pegawai Sentra Terpadu Prof Dr Soeharso Sonosewu. Fasilitasnya dilengkapi meja belajar, lemari, kipas angin, dan kamar mandi. Ia juga sempat melihat laboratorium kimia dan biologi yang digunakan para siswa untuk praktikum.
Kunjungan ini menjadi bukti bahwa pendidikan bisa menjadi jalan perdamaian, dan bahwa semangat kebinekaan dapat tumbuh subur sejak bangku sekolah.
Sumber: Kemensos