Kilasinformasi.com, 9 Maret 2025 – Kampung nelayan modern Kalamo di Desa Samber-Binyeri, Biak, terus menunjukkan hasil yang menggembirakan dengan pengiriman ikan beku ke Pulau Jawa. Pada pengiriman keempat ini, sebanyak 16 ton ikan, termasuk tuna, cakalang, marlin, dan ikan karang khas perairan Pasifik, kembali terkirim ke Semarang, Jawa Tengah.
Keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif Koperasi Samber-Binyeri Maju (KSBM), yang mengelola Kalamo Biak. Dengan teknologi rantai dingin yang efisien, ikan yang dikirim tetap terjaga kualitasnya hingga sampai ke pasar. Kolaborasi antara KSBM dan PT Perikanan Nusantara Jaya menjadi kunci sukses pengiriman ikan ini.
Baca Juga, Kilasinformasi : KKP dan BPOM Sinergi Jaga Keamanan Pangan Perikanan Selama Ramadan
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Lotharia Latif, mengapresiasi pencapaian tersebut. Menurutnya, ini adalah contoh nyata dari kemajuan koperasi yang mampu meningkatkan kesejahteraan para nelayan anggotanya. Latif menjelaskan bahwa koperasi berperan penting dalam mengorganisir usaha perikanan yang lebih efisien, memberikan akses pasar yang lebih luas, dan akhirnya meningkatkan pendapatan nelayan.
Ketua KSBM, Adam Mampioper, menambahkan bahwa pengiriman kali ini jauh lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Biasanya, untuk memenuhi kuota 16 ton ikan, waktu yang dibutuhkan mencapai 2-3 bulan, namun kali ini hanya dalam waktu satu bulan pasokan ikan sudah terkumpul. Menariknya, pasokan ikan kini tidak hanya berasal dari Kampung Samber-Binyeri, melainkan juga dari kampung-kampung nelayan di sekitarnya, menunjukkan adanya peningkatan produktivitas yang signifikan.
Peningkatan ini, menurut Adam, menunjukkan dampak positif yang diberikan koperasi kepada nelayan. Selain akses pasar yang lebih luas, harga jual ikan juga mengalami kenaikan, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan nelayan. Direktur PT Perikanan Nusantara Jaya, Ryan Adiputro Prayitno, menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan insentif atau reward kepada koperasi, dengan tujuan untuk semakin memotivasi nelayan agar produktivitas ini terus meningkat.
Baca Juga, Kilasinformasi : Terungkap! KKP Musnahkan 63 Ekor Ikan Predator Berharga Rp 68 Juta di Jakarta Timur
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya mengungkapkan bahwa keberhasilan Kalamo Biak ini adalah langkah maju dalam mendorong kemandirian nelayan lokal. Dengan pengelolaan yang profesional dan koperasi yang modern, diharapkan Kalamo Biak dapat menjadi model koperasi nelayan yang berdaya saing tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Sumber : KKP


