Kilasinformasi.com, 8 Maret 2025 – Program Konsolidasi Tanah yang digagas oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mendapatkan respons positif dari masyarakat Kabupaten Semarang. Marlisa Ermiati (37), salah satu penerima sertipikat, menyatakan bahwa program ini memiliki dampak signifikan bagi peningkatan perekonomian warga sekaligus mengurangi ketimpangan sosial di lingkungan mereka.
“Program ini sangat membantu kami dalam aspek ekonomi, serta membuat kami merasa tidak ada lagi kesenjangan sosial di antara kami. Semua masyarakat merasa lebih setara,” ujar Marlisa setelah menerima Sertipikat Konsolidasi Tanah dari Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, pada Kamis (27/02/2025) di Kelurahan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Marlisa juga berbagi kebahagiaannya mengenai perubahan lingkungan tempat tinggalnya yang kini jauh lebih tertata. “Dulu, lingkungan kami terlihat berantakan dan tidak teratur, tapi sekarang semuanya jauh lebih rapi dan terorganisir dengan baik. Rasanya seperti mimpi,” ungkapnya.
Baca Juga, Kilasinformasi : Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Arahkan Kepala Daerah untuk Dukung Reforma Agraria dan Percepat RDTR guna Tingkatkan Investasi
Selain itu, sertipikat tanah elektronik yang diterima oleh warga juga memudahkan proses administrasi, termasuk dalam hal pengajuan pinjaman usaha. Marlisa mengungkapkan bahwa tanpa adanya program ini, urusan sertifikasi bisa memakan waktu bertahun-tahun, tetapi dengan adanya kemudahan yang diberikan, mereka sangat terbantu. “Terima kasih kepada BPN yang peduli pada kami yang mungkin tidak memiliki akses yang sama seperti masyarakat lainnya,” ujarnya.
Pengalaman serupa juga disampaikan oleh Suyanto (45), warga setempat yang juga menerima sertipikat hari itu. Menurutnya, Konsolidasi Tanah telah membawa perubahan yang signifikan dalam kondisi lingkungan mereka, terutama dalam hal akses jalan. “Dulu tetangga di belakang rumah tidak memiliki akses jalan untuk kendaraan, tapi sekarang mobil bisa masuk. Kami menambah jalan dari satu meter menjadi dua setengah meter, sehingga sekarang pembangunan di lingkungan kami berjalan lancar,” jelas Suyanto.
Suyanto juga merasakan dampak ekonomi yang signifikan setelah akses jalan terbuka. Harga tanah di daerah tersebut mengalami lonjakan yang luar biasa, yang sebelumnya hanya sekitar Rp300.000 per meter kini telah mencapai Rp1,5 juta per meter. “Manfaatnya sangat besar. Ekonomi di sini tumbuh, UMKM berkembang, dan harga tanah naik tajam,” tambahnya.
Baca Juga, Kilasinformasi : Wamen ATR Ossy Dermawan Resmikan Gedung Arsip Kantah Kabupaten Majalengka, Ini Pesan Penting untuk Pelayanan Publik!
Dalam acara tersebut, Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, menyerahkan sertipikat kepada warga yang dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Kementerian ATR/BPN dan Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Tengah. Program ini bukan hanya memberikan manfaat langsung kepada warga dalam bentuk sertipikat tanah, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan infrastruktur dan perekonomian lokal.
Sumber : atrbpn