FIFA dan PSSI bersinergi memajukan sepak bola usia muda Indonesia lewat pendekatan baru. Pelatihan pelatih dan kamp pemain muda digelar serentak di Yogyakarta dalam satu sistem terintegrasi.
Kilasinformasi.com, Yogyakarta — PSSI bersama FIFA resmi menggelar program FIFA Talent Development Scheme (TDS) dengan pendekatan baru yang menyatukan pelatihan pelatih dan kamp pengembangan pemain muda secara simultan. Kegiatan ini dilaksanakan pada 2–5 Juli 2025 di Yogyakarta sebagai bagian dari batch pertama skema pelatihan terintegratif.
Program TDS ini mencakup dua kegiatan utama, yaitu Talent Identification Workshop for Coaches dan Talent Development Player Camp, yang dijalankan secara paralel.
Baca Juga, Kilasinformasi: Garuda Academy Core 2.0: PSSI dan FIFA Latih 84 Talenta Muda Sepak Bola di Balik Layar
Sebanyak 20 pelatih dari klub-klub elite usia muda, khususnya dari Piala Soeratin dan Elite Pro Academy, mengikuti lokakarya ini. Sementara itu, 24 pemain U-16 terbaik dari berbagai daerah menjalani kamp pengembangan bakat sebagai tahap awal penjaringan calon pemain tim nasional kelompok usia.

Kegiatan ini dibuka oleh Plt Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, yang menekankan pentingnya sistem deteksi bakat sejak dini. “Kita tidak boleh memiliki celah dalam sistem identifikasi bakat. Proses ini harus dimulai dari akar rumput dan dijalankan dengan serius di semua level,” tegasnya.
Dua perwakilan FIFA turut hadir memberikan dukungan teknis langsung, yakni Richard Allen, FIFA Talent Identification Technical Lead – High Performance Specialist, dan Aris Caslib, FIFA Technical Consultant untuk Asia Tenggara. Mereka aktif dalam penyampaian materi, diskusi, serta mengamati kegiatan di lapangan.
“Inisiatif ini benar-benar ‘memberi setiap talenta kesempatan’, memastikan pemain bertalenta di mana pun berada bisa ditemukan dan dibina,” ujar Richard Allen. Aris Caslib menambahkan, “Antusiasme para pelatih adalah sinyal kuat masa depan PSSI yang menjanjikan.”

Tak hanya itu, Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto, juga berperan sebagai instruktur utama. Ia membagikan pengalaman langsung dalam sesi lapangan, termasuk teknik dan metode pembinaan pemain muda.
Dukungan penuh juga datang dari Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha, yang hadir langsung menyapa peserta dan menyaksikan jalannya kegiatan. Hal ini mempertegas komitmen PSSI terhadap jalur pembinaan jangka panjang yang sistematis dan inklusif.
Setelah sukses di Yogyakarta, program TDS akan berlanjut ke:
-
Batch 2 di Bogor (8–11 Juli 2025)
-
Batch 3 di Jakarta (13–16 Juli 2025), yang melibatkan pelatih dan perwakilan dari Asprov PSSI
Program ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang PSSI di bawah naungan FIFA TDS, untuk memastikan bahwa setiap pemain bertalenta memiliki akses pembinaan yang terstruktur , dari klub hingga ke tim nasional.
Sumber: Pssi


