Film Qodrat 2 tembus 1,7 juta penonton dalam 10 hari. Menparekraf Teuku Riefky apresiasi pencapaian ini sebagai momentum positif bagi industri film Indonesia.
Kilasinformasi.com, 13 April 2025 – Film Qodrat 2 mencetak prestasi gemilang dengan meraih lebih dari 1,7 juta penonton hanya dalam 10 hari penayangan. Capaian tersebut langsung mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, yang menilai keberhasilan ini sebagai sinyal positif bagi pertumbuhan industri film nasional, khususnya di subsektor horor.
Disutradarai oleh Magma Entertainment dan diproduksi oleh Rapi Films, Qodrat 2 menjadi salah satu film lokal unggulan yang dirilis selama libur Lebaran 2025. Tak hanya itu, total akumulasi penonton untuk seluruh film Indonesia selama momen Lebaran mencapai angka 5 juta penonton, sebuah angka yang memperkuat optimisme akan daya saing sinema nasional di tengah dominasi konten asing.
Menparekraf Teuku Riefky mencatat bahwa genre horor tetap menjadi magnet utama bagi penonton tanah air. Berdasarkan data dua tahun terakhir, film horor menguasai pangsa pasar dengan persentase 40,2% pada 2023 dan meningkat menjadi 42% pada 2024. Ini menunjukkan konsistensi selera penonton Indonesia yang menggemari ketegangan, misteri, dan cerita supranatural yang disajikan secara apik.
“Capaian Qodrat 2 bukan sekadar angka, melainkan bukti bahwa karya kreatif anak bangsa mampu bersaing dan dicintai publik. Ini harus kita dorong terus, baik dari sisi kualitas produksi maupun strategi distribusi,” ujar Riefky usai acara nonton bareng film Qodrat 2 di Plaza Senayan XXI, Jakarta, Kemarin.
Baca Juga, Kilasinformasi: Visinema Apresiasi Dukungan Kemenekraf untuk “Jumbo” yang Siap Menembus Pasar Global
Film Qodrat 2 tidak hanya meraih sukses domestik, tetapi juga siap tayang di lebih dari sembilan negara. Dengan ditayangkan di lebih dari 1.700 layar selama masa Lebaran, film ini membuktikan potensi besar untuk penetrasi pasar internasional.
Riefky menyatakan bahwa pemerintah akan terus mendukung perluasan distribusi film Indonesia ke luar negeri melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk platform digital. Ia berharap akan ada lebih banyak sinergi antara produser, sineas muda, dan pelaku distribusi untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
“Ekosistem perfilman nasional harus adaptif dan kolaboratif. Kuncinya ada pada inovasi narasi, kekuatan visual, serta kemampuan kita menghadirkan cerita yang merepresentasikan keberagaman budaya Indonesia,” tegas Riefky.
Baca Juga, Kilasinformasi: Kemenekraf Optimis Film Animasi Jumbo Menjadi Titik Balik Kebangkitan Industri Animasi Indonesia
Produser Qodrat 2, Linda Gozali, mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan Kemenparekraf. Ia menilai bahwa kesuksesan film ini adalah wujud nyata sinergi antara kreativitas dan kekuatan ekonomi kreatif.
“Kami senang karena Qodrat 2 bukan hanya film hiburan, tapi juga bukti bahwa industri kreatif Indonesia punya peran penting dalam perekonomian nasional. Terima kasih atas semua dukungan,” ujar Linda.
Dalam acara nobar tersebut, Menparekraf Teuku Riefky didampingi oleh Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Cecep Rukendi, serta Deputi Bidang Kreativitas Media, Agustini Rahayu.
Baca Juga, Kilasinformasi: Industri Perfilman Indonesia Raih Keberhasilan Besar di Libur Lebaran 2025
Melalui apresiasi ini, pemerintah berharap industri film nasional semakin percaya diri, inklusif, dan berdaya saing global. Pencapaian Qodrat 2 bukan hanya tonggak kesuksesan satu film, tapi juga refleksi atas semakin matangnya industri perfilman Indonesia.
Dengan terus mendorong pertumbuhan dan ekspansi global, Indonesia bisa berharap lebih banyak film lokal menembus pasar mancanegara—dan pada saat yang sama, memperkuat identitas budaya melalui medium sinema.
Sumber: Ekraf