Kilasinformasi.com, 27 Maret 2025 – Sekolah Rakyat, inisiatif yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, segera mulai dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2025/2026. Program ini bertujuan untuk menyediakan akses pendidikan yang lebih luas dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin, melalui sistem pendidikan gratis dengan konsep asrama yang mendukung perkembangan akademik dan karakter siswa.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan langkah strategis untuk memberdayakan keluarga miskin dan membantu mereka keluar dari kemiskinan. “Presiden Prabowo ingin memuliakan keluarga miskin dan memberikan kesempatan bagi anak-anak mereka untuk berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Sekolah Rakyat ini adalah upaya untuk memutus mata rantai kemiskinan,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Sosial.
Baca Juga, Kilasinformasi: Wali Kota Subulussalam dan Bupati Aceh Singkil Semangat Bangun Sekolah Rakyat
Saat ini, sudah ada 53 bangunan yang siap digunakan untuk kegiatan belajar mengajar Sekolah Rakyat. Bangunan-bangunan ini tersebar di seluruh provinsi, dari Aceh hingga Papua, dan mayoritas menggunakan aset milik Kementerian Sosial, seperti Sentra Terpadu dan Balai Diklat, yang memenuhi standar untuk digunakan sebagai tempat pendidikan. Selain itu, pemerintah daerah juga mendukung pembangunan Sekolah Rakyat dengan menyediakan bangunan yang perlu direnovasi atau tanah seluas 5 hingga 10 hektare untuk lokasi baru.
Salah satu aspek yang membedakan Sekolah Rakyat adalah penerapan sistem asrama. Gus Ipul meyakini bahwa sistem ini akan memberikan dampak positif pada prestasi akademik dan karakter siswa. Menurutnya, pengalaman belajar di asrama terbukti dapat meningkatkan konsentrasi, kedisiplinan, dan fokus belajar. “Banyak kisah sukses dari mereka yang bersekolah di asrama, karena mereka bisa lebih fokus dan tertib dalam menjalani pendidikan,” tambah Gus Ipul.
Selain itu, Kementerian Sosial akan terus mendampingi para orang tua agar mereka dapat lebih memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka dan memberikan dukungan penuh untuk keberhasilan pendidikan tersebut.
Terkait dengan pengajaran, Gus Ipul menjelaskan bahwa rekrutmen pengajar untuk Sekolah Rakyat akan dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Terdapat dua opsi dalam pemilihan guru, yaitu penempatan guru ASN (Aparatur Sipil Negara) atau guru yang telah menyelesaikan Pendidikan Profesi Guru (PPG). “Ini adalah kerja sama lintas kementerian, di mana setiap kementerian memiliki tugas dan fungsi masing-masing, dengan Kementerian Sosial sebagai pengelola utama operasional Sekolah Rakyat,” ujar Gus Ipul.
Pemerintah juga melibatkan berbagai instansi terkait, termasuk Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum, serta Kantor Staf Presiden dalam mendukung program ini. Gus Ipul menambahkan, sebuah Satgas pengawasan akan dibentuk, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) turut terlibat dalam mengawasi pelaksanaan program ini.
Baca Juga, Kilasinformasi: Gus Ipul Ajak Kepala Daerah SeJatim Sukseskan Program Sekolah Rakyat
Setelah siswa lulus dari Sekolah Rakyat, mereka akan didorong untuk melanjutkan pendidikan atau mencari peluang kerja dengan menggandeng Kementerian Tenaga Kerja. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para lulusan untuk berkontribusi lebih lanjut dalam dunia kerja dan membantu mempercepat pemulihan ekonomi.
Dalam visinya ke depan, Gus Ipul berharap setiap kabupaten di Indonesia dapat memiliki satu Sekolah Rakyat dengan kapasitas siswa hingga 1.000 orang. Ia juga meminta dukungan dari seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan kesempatan bagi lebih banyak anak-anak yang membutuhkan akses pendidikan. “Mari kita bekerja sama agar semakin banyak anak-anak Indonesia yang bisa mendapatkan pendidikan yang layak,” pungkasnya.
Sumber: Kemensos