Kilasinformasi.com, Sleman – Upaya memperkuat ketahanan ekonomi daerah kembali diperlihatkan dengan langkah kolaboratif dua bank milik daerah. PT Bank BPD DIY resmi menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT BPR Bank Sleman pada Senin (26/5), bertempat di Kantor Pusat Bank BPD DIY Bumijo, Yogyakarta. Kesepakatan ini menandai babak baru sinergi antarbank daerah dalam menghadirkan layanan keuangan yang lebih inklusif dan adaptif terhadap era digital.
Bupati Sleman, Harda Kiswaya, turut hadir dalam acara ini. Sebagai pembina PT BPR Bank Sleman, ia menyampaikan apresiasi atas langkah strategis yang diambil kedua institusi. Menurutnya, kerja sama ini merupakan bentuk penyatuan visi dan misi dalam mendukung pembangunan ekonomi di tingkat lokal.

“Kita perlu menyatukan langkah dan saling mendukung agar iklim perbankan di daerah ini tetap hidup dan dinamis. Ini bukan sekadar kerja sama formal, tetapi momentum untuk menciptakan transformasi nyata di sektor ekonomi lokal,” tegas Harda.
Baca Juga, Kilasinformasi: Delapan Karya Budaya Sleman Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Takbenda DIY 2024
Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad, menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga keuangan daerah. Menurutnya, sinergi ini menjadi fondasi dalam memperkuat stabilitas dan daya saing bank daerah di tengah dinamika ekonomi yang makin kompleks.
Santoso juga menyoroti peran digitalisasi dalam memodernisasi layanan perbankan. “Kita tidak bisa menghindari era digital. Justru, kita harus menjadi bagian dari perubahan itu. Bank BPD DIY telah mengantongi izin dan asesmen dari Bank Indonesia untuk mengimplementasikan layanan digital secara penuh,” ujarnya.
Baca Juga, Kilasinformasi: Piala Dunia U-17: Indonesia Tergabung dengan Brasil di Grup Neraka
Ia menyebut digitalisasi bukan hanya soal mengikuti tren, tetapi keharusan untuk menjaga relevansi dan memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang cepat, aman, dan efisien.
Senada dengan hal tersebut, Direktur PT BPR Bank Sleman, Dandung Sriyadi, menggarisbawahi pentingnya memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi nasabah, terutama dalam era digital saat ini. Salah satu bentuk inovasi yang dikembangkan adalah penyediaan layanan Virtual Account, yang semakin mempermudah proses transaksi keuangan masyarakat.
“Transformasi digital bukan pilihan, tapi keharusan. Kami ingin terus memperkuat sinergi ini dan menjadikan kerja sama ini sebagai katalisator dalam meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat,” tutur Dandung.
Kerja sama antara BPD DIY dan Bank Sleman diharapkan tak hanya memberikan dampak positif bagi pengembangan layanan perbankan, tetapi juga mendorong efek berganda (multiplier effect) bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta masyarakat luas.

Dengan jaringan yang saling terhubung, layanan perbankan dapat menjangkau segmen masyarakat yang lebih luas, terutama di pelosok daerah yang sebelumnya belum terakses dengan optimal. Hal ini menjadi penting dalam konteks inklusi keuangan yang menjadi prioritas pembangunan nasional maupun daerah.
Langkah ini juga selaras dengan upaya pemerintah untuk memperkuat fondasi ekonomi lokal melalui penguatan lembaga keuangan milik daerah. Kolaborasi ini mencerminkan bahwa tantangan zaman harus dihadapi dengan pendekatan gotong royong dan pemanfaatan teknologi secara bijak.(Ari gan)