Ceria Corp berhasil menorehkan sejarah baru dengan membangun Smelter Merah Putih sepenuhnya dari modal dalam negeri. Langkah berani ini dimaknai sebagai kado istimewa untuk ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, sekaligus simbol kemandirian ekonomi bangsa.
Kilasinformasi.com, Yogyakarta — Keberhasilan Ceria Corp membangun Smelter Merah Putih dengan modal murni dalam negeri (PMDN) menjadi tonggak sejarah baru bagi bangsa Indonesia. Di tengah dominasi investasi asing di sektor hilirisasi, langkah ini dimaknai sebagai kado ulang tahun bagi Ibu Pertiwi, sekaligus wujud nyata semangat berdikari.
Tokoh sentral di balik proyek monumental ini adalah Atto Sakmiwata, pengusaha lokal, putra Sulawesi, yang dengan keyakinan penuh pada kemampuan anak bangsa berhasil mewujudkan mimpi besar tersebut. Smelter Merah Putih bukan sekadar fasilitas industri, tetapi simbol kemandirian ekonomi nasional yang dibangun tanpa ketergantungan pada modal asing.
Keberadaan smelter ini diproyeksikan memberikan dampak besar bagi masyarakat dan perekonomian. Mulai dari pembukaan ribuan lapangan kerja baru, peningkatan nilai tambah komoditas nikel, hingga penguatan posisi Indonesia dalam rantai pasok global. Langkah ini sejalan dengan idealisme Presiden Prabowo Subianto tentang pentingnya kedaulatan dan kemandirian bangsa dalam mengelola sumber daya alam.
Baca Juga, Kilasinformasi : Waspada Hoaks “BPN Tanah Gratis” di TikTok, ATR/BPN Tegaskan Tak Ada Layanan Sertipikat Gratis
Pemerintah pun diharapkan lebih peduli dan memberikan prioritas pada perusahaan-perusahaan yang murni mengandalkan penanaman modal dalam negeri, seperti halnya Ceria Corp. Dengan cara itu, program hilirisasi industri benar-benar menjadi jalan menuju kemandirian bangsa, bukan sekadar pertumbuhan ekonomi yang bergantung pada pihak asing.

“Ini adalah perjuangan panjang. Kami adalah saksi. Kami percaya anak bangsa memiliki kemampuan untuk berdiri di atas kaki sendiri,” ujar Ihwan Kadir, pemerhati masyarakat lingkar tambang, Sulawesi Tenggara.
Apresiasi pun datang dari berbagai kalangan. Agus Budi Rahmanto, Sekretaris Umum DPD PUTRI (Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia) Daerah Istimewa Yogyakarta, menyampaikan pandangannya: “Ceria Corp adalah role model nyata. Pemerintah seharusnya lebih memberi dukungan pada perusahaan yang murni PMDN, karena inilah jalan emas menuju hilirisasi yang benar-benar memperkuat kemandirian bangsa. Smelter Merah Putih membuktikan bahwa anak bangsa bisa berdikari tanpa bergantung pada modal asing.”
Dengan berdirinya Smelter Merah Putih, Indonesia mencatatkan babak baru dalam sejarah hilirisasi. Ia bukan hanya proyek industri, melainkan monumen kemandirian bangsa, simbol bahwa cita-cita berdikari yang diwariskan para pendiri republik masih terus hidup. Harapannya, langkah berani ini dapat menjadi inspirasi bagi pengusaha lokal lain untuk menapaki jalan serupa demi kejayaan Indonesia.