Empat kereta kencana megah mencuri perhatian di pelataran Candi Borobudur saat Indonesia Tipitaka Chanting 2025. Salah satunya, Stambha Vijaya, bukan sekadar simbol estetika, tapi juga pesan mendalam tentang moderasi beragama.
Kilasinformasi.com, Magelang – Indonesia Tipitaka Chanting (ITC) 2025 di pelataran timur Candi Borobudur, Magelang, menghadirkan pemandangan tak biasa. Empat kereta kencana bercorak emas menghiasi Taman Lumbini sejak Jumat (4/7/2025), menarik perhatian ribuan pengunjung.
Empat kereta kencana yang dipamerkan Sangha Theravada Indonesia (STI) ini terdiri dari Dhammacakka, Tipitaka, Mahadhatu, dan Stambha Vijaya. Dua kereta terakhir merupakan karya baru yang dibuat khusus untuk merayakan Hari Asadha tahun ini.
Yang paling menyita perhatian adalah Kereta Kencana Stambha Vijaya atau Pilar Wijaya, yang sarat akan makna spiritual dan pesan kerukunan antarumat beragama. Kereta ini dilengkapi pilar Asoka berwarna perak mencolok, dihiasi patung singa, burung merak, dan Raja Asoka bersayap, serta ukiran Maklumat Kerukunan Umat Beragama.

“Burung merak atau Mora melambangkan Dinasti Maurya dan juga kelahiran lampau Boddhisatta sebelum menjadi Sang Buddha,” jelas Bhikkhu Sri Subhapanno Mahathera saat memberikan penjelasan di lokasi.
Baca Juga, Kilasinformasi: Ribuan Umat Buddha Ikuti Tipitaka Chanting & Āsālha Mahāpūjā 2025 di Borobudur
Ketua Pelaksana ITC 2025, Tonny Coason, menambahkan bahwa kereta ini menyampaikan pesan kuat dari Sang Buddha agar umat manusia saling menghargai keyakinan. “Kalau kita bisa menghargai agama kita, maka kita juga harus menghargai agama orang lain,” ujarnya mengutip ajaran Buddha.
Menurut Tonny, kehadiran kereta kencana ini adalah impian lama umat Buddha Theravada. Masing-masing kereta juga melambangkan Triratna (Tiga Perlindungan): Buddha, Dhamma (ajaran), dan Sangha (komunitas). Seluruh desain dirancang oleh Bhante Sri Phannavaro Mahathera dan direalisasikan oleh seniman di Sanggar Nakula Sadewa dengan bahan utama logam mulia, menjadikan kereta-kereta ini kokoh dan abadi—beratnya bahkan mencapai lebih dari 2 ton.
Baca Juga, Kilasinformasi: Ribuan Umat Buddha Akan Padati Borobudur untuk Tipitaka Chanting dan Asadha 2025
Kereta-kereta ini juga akan diarak dalam prosesi Pujayatra, Minggu (6/7/2025), dari Candi Mendut ke Borobudur. Banyak peserta ITC mengaku terinspirasi dan mendapat wawasan baru dari kehadiran kereta ini.
“Ini bukan hanya indah secara bentuk, tapi juga menguatkan pemahaman kami tentang ajaran Buddha,” ungkap Jayakusalo, seorang samanera dari Dhamajaya Surabaya.
Sumber: kemenag


