Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa gelar Safari Syawalan untuk perkuat silaturahmi dan dorong kerja sama lintas sektor demi kemajuan daerah.
Kilasinformasi.com, 15 April 2025, – Momen Idulfitri tidak hanya dimaknai sebagai ajang saling memaafkan, tetapi juga sebagai jembatan untuk mempererat ikatan sosial dan kerja sama. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, saat menggelar Safari Syawalan ke berbagai lokasi, Selasa (15/4). Dalam kunjungannya, Danang bersilaturahmi langsung dengan ribuan warga, aparatur sipil negara, dan perangkat desa di Kabupaten Sleman.
Syawalan pertama dilakukan bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sleman yang berlangsung di Pendopo Parasamya. Acara yang dihadiri sekitar 1.000 guru ini menjadi ajang penuh kehangatan dan semangat kebersamaan.
Setelah itu, Wabup melanjutkan agenda syawalan bersama komunitas Carik Sembada — sebuah forum yang mewadahi para carik (sekretaris desa) se-Kabupaten Sleman — yang berlangsung di Hotel Prima SR. Suasana kekeluargaan begitu terasa, meski diskusi yang berlangsung tetap fokus pada peningkatan sinergi antarpemerintah desa.
Dalam sambutannya, Danang menekankan bahwa tradisi syawalan bukan sekadar rutinitas pasca-Lebaran. Lebih dari itu, syawalan bisa menjadi titik awal untuk membangun energi baru dalam pelayanan publik dan kolaborasi lintas sektor.

“Momentum ini bukan cuma soal saling memaafkan, tapi juga bagaimana kita bisa kembali menyatukan semangat dan niat baik untuk memajukan Sleman bersama-sama,” ujar Danang.
Ia menambahkan, Pemkab Sleman terus berupaya memperkuat komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat. Menurutnya, membangun daerah tidak bisa dilakukan satu pihak saja. Perlu ada kebersamaan dan sinergi antarlembaga serta dukungan dari masyarakat agar berbagai program pembangunan bisa berjalan maksimal.
Dalam konteks pelayanan publik, Danang juga mengajak seluruh perangkat daerah dan aparatur desa untuk meningkatkan kinerja dan inovasi pelayanan. Ia berharap, suasana Lebaran bisa membawa semangat baru dalam melayani masyarakat dengan sepenuh hati.
“Mari kita jadikan momen ini sebagai pemicu untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih tepat sasaran,” tambahnya.
Baca Juga, Kilasinformasi: Wabup Sleman: Peran Strategis Bidan Jadi Pilar Kesehatan Daerah
Langkah yang dilakukan Wabup Sleman ini mencerminkan pendekatan kepemimpinan yang mengedepankan keterbukaan dan komunikasi langsung dengan masyarakat. Di tengah tantangan yang terus berubah, pendekatan humanis seperti ini penting agar kebijakan yang diambil pemerintah selaras dengan kebutuhan warga.
Safari Syawalan juga memperlihatkan bagaimana nilai-nilai budaya dan tradisi tetap bisa sejalan dengan tata kelola pemerintahan yang modern dan responsif. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pembangunan tidak selalu harus dimulai dari proyek fisik, tetapi bisa dari hal sederhana seperti memperkuat jalinan batin antara pemimpin dan rakyatnya.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, Sleman tampaknya siap melangkah lebih jauh — tidak hanya sebagai kabupaten yang solid secara pemerintahan, tetapi juga kuat secara sosial dan budaya.(Ari.Gan)