Kilasinformasi.com, 15 Maret 2025 — Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya telah menerima izin operasional dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) untuk membuka Fakultas Kedokteran. Langkah ini menandai babak baru bagi UINSA dalam berkontribusi pada sektor kesehatan, menjawab tantangan pendidikan kedokteran yang berkualitas dengan sentuhan nilai-nilai keislaman.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Suyitno, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini. Menurutnya, pembukaan Fakultas Kedokteran di UINSA merupakan bagian dari transformasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), yang tidak hanya berfokus pada ilmu agama, tetapi juga berperan penting dalam menjawab kebutuhan tenaga medis yang profesional dan kompeten.
Baca Juga, Kilasinformasi : STF UIN Jakarta Serahkan Beasiswa kepada 53 Mahasiswa Berkat Donasi Publik
“Saya sangat menyambut baik pembukaan fakultas ini karena menunjukkan komitmen PTKIN dalam mengembangkan tenaga medis yang tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki pemahaman keislaman yang mendalam. Ini adalah bentuk nyata dari kontribusi kampus Islam terhadap pembangunan bangsa,” ujar Suyitno dalam pernyataan resminya.
Dengan adanya Fakultas Kedokteran ini, PTKIN semakin memperluas peranannya, menggabungkan keahlian dalam bidang medis dengan nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan dalam pendidikan Islam. Sebagai bagian dari kurikulum yang diterapkan, mahasiswa kedokteran di UINSA akan dibekali dengan pendekatan holistik yang melibatkan empat aspek utama: cinta kepada Tuhan (Hablum Minallah), cinta kepada sesama manusia tanpa memandang latar belakang agama (Hablum Minannas), kepedulian terhadap lingkungan (Hablum Bi’ah), dan kecintaan terhadap bangsa (Hubbul Wathon).
“Seorang dokter yang baik bukan hanya mampu menyembuhkan, tetapi juga menunjukkan empati terhadap pasien, memahami penderitaan mereka, dan memberikan pelayanan dengan penuh kasih sayang,” kata Suyitno menekankan nilai kemanusiaan yang menjadi dasar pendidikan di Fakultas Kedokteran UINSA.
UINSA kini menjadi salah satu dari lima PTKIN yang memiliki fakultas kedokteran, menyusul UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Alauddin Makassar, dan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Hal ini memperkuat peran perguruan tinggi Islam dalam memberikan solusi terhadap masalah kesehatan masyarakat, khususnya di kalangan pesantren dan komunitas Islam di Indonesia.
Rektor UINSA, Akh. Muzakki, menyampaikan bahwa fakultas ini memiliki keistimewaan dengan fokus pada Epidemiologi Pesantren—yakni penanganan kesehatan di lingkungan pesantren. Langkah ini adalah bagian dari pengabdian UINSA kepada pesantren dan kiai yang selama ini menjadi pilar pendidikan Islam di Indonesia.
“Fakultas Kedokteran UINSA hadir untuk menjawab kebutuhan dunia medis, sekaligus berfokus pada penanganan kesehatan di komunitas pesantren. Kami berkomitmen mencetak tenaga medis yang tidak hanya ahli di bidang kedokteran, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi terhadap umat,” tutur Rektor UINSA.
Sebagai bagian dari implementasi pendidikan, UINSA telah menjalin kemitraan dengan beberapa rumah sakit terkemuka, seperti RS Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya, RSNU Tuban, dan RSUD Bangil, yang menjadi Rumah Sakit Pendidikan utama. Selain itu, Puskesmas dan Poskestren, seperti Puskesmas Tanah Kali Kedinding, Puskesmas Jagir, dan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) yang tersebar di berbagai wilayah, turut berperan sebagai sarana pendidikan bagi mahasiswa kedokteran UINSA.
Baca Juga, Kilasinformasi : Tiga Program Studi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Raih Akreditasi Unggul dari LAMSAMA
Beberapa pesantren yang menjadi bagian dari Poskestren UINSA antara lain Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah (Dalwa) di Pasuruan, PP Assalafi Al Fithrah Kedinding Surabaya, dan Pondok Modern Amanatul Ummah Surabaya. Dengan begitu, mahasiswa kedokteran akan mendapatkan pengalaman langsung dalam penanganan kesehatan di lingkungan pesantren, sebuah konsep yang sangat relevan dengan konteks sosial budaya Indonesia.
Keberhasilan dalam meraih izin operasional untuk Fakultas Kedokteran ini tidak lepas dari kerja keras banyak pihak. Menurut Rektor UINSA, tugas selanjutnya adalah memastikan pengelolaan fakultas berjalan dengan baik, mencetak tenaga medis yang tidak hanya terampil secara klinis, tetapi juga berintegritas dan memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat.
Sumber : Kementrian Agama