Kilasinformasi.com, 24 Februari 2025 – Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, hadir dalam kegiatan kirab budaya dan tradisi Nyadran yang diselenggarakan oleh warga Padukuhan Beran Kidul, pada Minggu (23/2/2025). Dalam kesempatan tersebut, Danang memberikan apresiasi tinggi terhadap semangat masyarakat setempat yang telah menyelenggarakan acara budaya ini sebagai bentuk pelestarian tradisi dan warisan budaya.
Kirab budaya dan Nyadran merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Acara ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengenalkan budaya kepada generasi muda, tetapi juga sebagai momen mempererat hubungan sosial antarwarga melalui silaturahmi dan gotong royong.
Semangat Pelestarian Budaya di Tengah Perkembangan Zaman
Dalam sambutannya, Danang Maharsa menekankan pentingnya upaya melestarikan budaya lokal di tengah pesatnya perkembangan zaman. Menurutnya, kegiatan seperti kirab budaya dan Nyadran sangat penting untuk menjaga identitas budaya daerah, sekaligus meningkatkan rasa kebersamaan dalam masyarakat.
baca Juga, Kilasinformasi : Wabup Danang Lepas Peserta Fun Bike Rocket Infunity, Ajak Masyarakat Sleman Rutin Berolahraga
“Kirab budaya dan Nyadran ini merupakan bentuk dari nguri-nguri kabudayaan, yaitu menjaga dan melestarikan kebudayaan yang sudah turun-temurun. Tradisi ini juga menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi, meningkatkan kerukunan, serta menumbuhkan semangat gotong royong antar warga,” ujar Danang.
Wabup Danang juga berharap bahwa kegiatan semacam ini dapat memberikan berkah bagi seluruh warga Padukuhan Beran Kidul, apalagi acara ini dilaksanakan menjelang bulan Ramadhan, bulan penuh berkah bagi umat Islam.
Kegiatan Nyadran dan Merti Dusun di Padukuhan Beran Kidul
Ketua Panitia Kirab Budaya dan Nyadran Padukuhan Beran Kidul, Tulus Tumadi, menjelaskan bahwa selain kirab budaya dan tradisi Nyadran, warga Padukuhan Beran Kidul juga melaksanakan berbagai kegiatan lainnya, seperti merti dusun dan bersih-bersih makam.

Kegiatan merti dusun sendiri merupakan tradisi yang bertujuan untuk membersihkan lingkungan sekitar serta menghormati para leluhur yang telah meninggalkan warisan budaya. Tradisi bersih makam juga dilakukan untuk mendoakan arwah para leluhur yang telah berpulang, sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa mereka.
Tulus berharap bahwa kegiatan kirab budaya dan Nyadran ini dapat menjadi tradisi tahunan yang diselenggarakan secara rutin. “Kami berharap acara seperti ini dapat terus dilaksanakan, terlebih lagi untuk menyambut bulan Ramadhan yang penuh berkah,” tambahnya.
Kegiatan kirab budaya dan Nyadran ini menjadi salah satu ajang yang sangat penting untuk mengenalkan tradisi budaya kepada generasi muda. Dengan melibatkan masyarakat, terutama anak-anak muda, dalam kegiatan seperti ini, diharapkan mereka dapat terus melestarikan nilai-nilai luhur dari budaya lokal yang menjadi bagian dari jati diri bangsa.
Wabup Danang juga menekankan pentingnya melibatkan generasi muda dalam pelaksanaan kegiatan budaya seperti ini. “Saya berharap anak-anak muda bisa terus mengenal dan menjaga budaya kita, serta meneruskannya agar tradisi ini tidak hilang ditelan zaman,” ujarnya.
Baca Juga, Kilasinformasi : Wabup Danang Lepas Peserta Fun Bike Rocket Infunity, Ajak Masyarakat Sleman Rutin Berolahraga
Menjaga Kerukunan dalam Masyarakat
Selain sebagai sarana pelestarian budaya, kegiatan seperti ini juga membantu menciptakan kerukunan di masyarakat. Dengan adanya berbagai kegiatan bersama, seperti kirab budaya, merti dusun, dan nyadran, warga Padukuhan Beran Kidul dapat saling bahu-membahu dan bekerja sama demi terciptanya lingkungan yang harmonis dan penuh kekeluargaan.
Danang berharap, melalui acara ini, tidak hanya kebudayaan yang terlestarikan, tetapi juga semangat gotong royong dan kebersamaan di masyarakat terus dipupuk. “Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap masyarakat semakin erat, semakin peduli, dan semakin gotong royong dalam menjaga tradisi dan lingkungan sekitar,” katanya.