Rumah Batik Oey Soe Tjoen, ikon batik tulis peranakan di Pekalongan, dikunjungi Wakil Menteri Ekraf Irene Umar. Pemerintah dorong ekspansi promosi ke pasar dunia.
kilasinformasi.com,Pekalongan – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mengunjungi Rumah Batik Oey Soe Tjoen di Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu Kemarin. Kunjungan ini menjadi bentuk apresiasi atas dedikasi rumah batik legendaris tersebut yang sudah menjaga kualitas karya selama hampir satu abad.
Didirikan sejak tahun 1925 oleh pasangan Oey Soe Tjoen dan Kwee Tjoen Giok Nio, Rumah Batik Oey Soe Tjoen kini dikelola oleh generasi ketiga, Oey Kiem Lian atau Widiati Widjaja. Batik produksi mereka dikenal karena kehalusan motif, kerumitan pengerjaan, dan nilai estetika tinggi yang menjadikannya buruan kolektor dari dalam maupun luar negeri.

“Kita perlu meningkatkan nilai batik tulis seperti ini, salah satunya dengan menghadirkan kurator batik untuk membantu mengenalkan batik asli kepada fashion designer global,” ujar Irene.
Baca Juga, Kilasinformasi; Indonesia Genjot Promosi Wisata ke India Lewat Fam Trip ke Bali dan Jakarta
Wamen Ekraf Irene juga menegaskan pentingnya menghadirkan pameran batik di tingkat internasional untuk memperluas pasar dan memperkuat branding batik Indonesia. Menurutnya, promosi yang tepat akan menciptakan daya saing global bagi produk kriya Indonesia, terutama batik tradisional.
Kementerian Ekraf sendiri terus mendorong subsektor kriya melalui pendekatan hexahelix, fasilitasi, dan program promosi. Tujuannya adalah agar pelaku kreatif daerah bisa naik kelas dan bersaing secara global.
Dalam kesempatan tersebut, Irene juga mencontohkan strategi serupa yang diterapkan lewat game corners di bandara untuk memperkenalkan gim lokal. Menurutnya, pendekatan kreatif ini juga bisa diterapkan pada batik dan produk budaya lainnya.

“Kami ingin masyarakat, baik dalam maupun luar negeri, dapat melihat dan mengapresiasi batik sebagai karya seni yang layak tampil di panggung dunia,” jelasnya.
Wamen Ekraf Irene dalam kunjungannya turut didampingi Direktur Arsitektur dan Desain, Sabar Norma Megawati Panjaitan, serta disambut langsung oleh pemilik Rumah Batik Oey Soe Tjoen.
Sumber: Ekraf


