Kilasinformasi.com, 20 Februari 2025 – Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat menegaskan bahwa tidak ada pembubaran pelatihan nasional (pelatnas) meskipun terdapat kebijakan efisiensi anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI). Pernyataan ini disampaikan Taufik saat meninjau pelatnas PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) di Cipayung, Jakarta Timur, pada Rabu siang (19/2).
Meskipun isu efisiensi anggaran kerap menjadi perbincangan, Wamenpora menegaskan bahwa keputusan untuk melakukan pengurangan pelatnas hanya berlaku pada beberapa cabang olahraga dengan mempertimbangkan prioritas dan potensi medali yang ada. Taufik juga menegaskan bahwa keputusan untuk membubarkan pelatnas tidak akan diterapkan secara luas pada semua cabang olahraga.
“Kalau bicara efisiensi, semua memang ada efisiensi. Tapi tidak semua cabang olahraga pelatnasnya dibubarin. Terkait yang ramai soal pembubaran pelatnas, saya kira tidak ada. Tapi setidaknya ada yang dikurangi dengan berbagai prioritas. Kita ada empat sampai lima cabor Olympic yang potensi medali,” ujar Taufik Hidayat.
Efisiensi Anggaran di Kemenpora, Tidak Semua Pelatnas Dibubarkan
Taufik Hidayat mengungkapkan bahwa meskipun ada kebijakan efisiensi anggaran, pihaknya berusaha untuk tetap menjaga kelangsungan pelatnas di cabang-cabang olahraga yang memiliki potensi besar untuk meraih medali di ajang internasional, seperti Olympic Games.
“Jadi saya harap semua cabang olahraga untuk bersabar. Saya dan Menpora tidak mau berasumsi dulu terkait pastinya anggaran. Tapi kita tetap akan mengusahakan balik ke normal lagi,” tambah Taufik dengan harapan bahwa kebijakan ini bersifat sementara dan kondisi dapat kembali normal.
Baca juga, Kilasinformasi : Menpora Dito Tegaskan Komitmen Penuh Pemerintah dalam Pembinaan Atlet dan Olahraga Prestasi!
Tantangan Pendanaan dalam Dunia Olahraga
Lebih lanjut, Wamenpora Taufik Hidayat menyarankan agar setiap cabang olahraga (cabor) dapat mencari solusi pendanaan alternatif agar tidak bergantung sepenuhnya pada anggaran pemerintah. Hal ini mengingat bahwa meskipun pemerintah memberikan dukungan yang signifikan, dana yang tersedia tetap terbatas.
“Kami harap ketua cabor masing-masing bisa menenangkan atletnya, memberi solusi yang baik, dan punya planning yang baik. Jujur kalau semua mengandalkan pemerintah pasti tidak cukup. Kita realistis saja,” jelasnya.
Bulutangkis Tidak Terganggu, Tetap Berjalan dengan Pendanaan Alternatif
Taufik juga mengungkapkan bahwa untuk cabang olahraga bulutangkis, meskipun tidak ada efisiensi anggaran, pelatnas tetap harus berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini karena bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki jadwal pertandingan internasional yang sudah terencana dengan baik oleh federasi dunia.
“Cabor bulutangkis harus tetap jalan, kita sebagai pengurus harus bekerja keras cari pendanaan lainnya, begitu juga dengan cabor lain. Karena olahraga itu tidak bisa di-stop terlalu lama, karena semua pertandingan sudah terjadwal dari federasi internasionalnya,” ujarnya.
Harapan Wamenpora untuk Masa Depan Olahraga Indonesia
Dengan adanya efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Kemenpora RI, Taufik berharap agar kondisi ini tidak berlarut-larut dan pelatnas dapat kembali berjalan dengan optimal. Ia juga mengajak semua pihak terkait untuk bersama-sama mencari solusi agar prestasi olahraga Indonesia tetap dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan, meskipun terdapat keterbatasan anggaran.
Baca Juga, Kilasinformasi : Menpora Dito & Menko AHY Pastikan Progres Pembangunan Cibubur Youth Elite Sport Center untuk Siapkan Atlet Menuju Olimpiade 2028!
“Semoga tidak ada lagi isu pembubaran pelatnas, kita semua berharap olahraga Indonesia bisa terus berkembang, dan meraih prestasi yang membanggakan di ajang internasional,” tutup Wamenpora Taufik Hidayat.
Peran Pemerintah dalam Peningkatan Sektor Olahraga
Pemerintah Indonesia melalui Kemenpora memang memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pengembangan olahraga nasional. Meskipun tantangan pendanaan selalu ada, upaya efisiensi anggaran menjadi langkah untuk memastikan bahwa setiap cabang olahraga mendapatkan perhatian sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya.
Sumber : kemenpora