Kemenkes RI mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap lonjakan kasus COVID-19 di Asia. Meskipun situasi dalam negeri terkendali, pengawasan di pintu masuk diperketat dan protokol kesehatan tetap dianjurkan.
Kilasinformasi.com, Jakarta – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada menyusul lonjakan kasus COVID-19 di sejumlah negara Asia, termasuk Singapura, Thailand, dan Hong Kong. Meski situasi di dalam negeri masih terkendali, potensi paparan tetap terbuka, terutama bagi warga yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menekankan bahwa sistem pengawasan penyakit menular di Indonesia terus diperkuat. “Kondisi nasional sejauh ini aman dan terkendali, namun kami tidak lengah. Pemantauan aktif dilakukan melalui sistem sentinel dan pengawasan ketat di titik masuk internasional,” ujar Aji, Senin Kemarin.
Baca Juga, Kilasinformasi: Tempursari, Lumajang: “Amazon dari Timur Jawa”
Tren peningkatan kasus COVID-19 di kawasan Asia beriringan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Banyak warga Indonesia dijadwalkan menghadiri kegiatan internasional, salah satunya konser artis dunia Lady Gaga yang dimulai pada 18 Mei 2025. Pergerakan lintas negara seperti ini meningkatkan risiko penyebaran virus, terutama jika protokol kesehatan diabaikan.
Di Singapura, peningkatan kasus disebut masih dalam pola musiman. Varian virus yang beredar adalah turunan dari JN.1, yang menurut otoritas setempat tidak menyebabkan peningkatan keparahan secara signifikan. Namun, faktor seperti menurunnya kekebalan populasi dan pelonggaran protokol dinilai turut berperan dalam tren tersebut.
Baca Juga, Kilasinformasi: Sentra Rendang Lubuk Buaya Disiapkan Jadi Inkubator UMKM Kuliner Andalan Kota Padang
Hingga saat ini, pemerintah Indonesia belum menetapkan pembatasan perjalanan luar negeri. Namun, langkah preventif seperti penguatan SatuSehat Health Pass (SSHP) tetap dijalankan di bandara dan pelabuhan internasional.
“Kami belum memberlakukan pengetatan, namun pengawasan kami tingkatkan. Masyarakat diminta untuk tetap memantau kondisi negara tujuan dan menunda perjalanan jika sedang tidak sehat,” tegas Aji.
Imbauan ini terutama penting bagi mereka yang termasuk kelompok rentan seperti lansia, penderita penyakit penyerta, atau mereka yang belum menerima vaksin booster.
Masyarakat juga diajak kembali menerapkan kebiasaan sederhana namun efektif untuk mencegah penularan:
-
Cuci tangan secara berkala
-
Gunakan masker saat batuk/pilek
-
Segera periksa ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala infeksi saluran napas
Kemenkes tetap merekomendasikan vaksinasi booster COVID-19 sebagai perlindungan tambahan, khususnya bagi mereka yang belum mendapatkannya.
Pemerintah menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk panik, namun tetap diperlukan kewaspadaan dan disiplin. Deteksi dini, pelaporan cepat, serta kesiapan layanan kesehatan menjadi pilar penting dalam menjaga kondisi Indonesia tetap aman.
Baca Juga, Kilasinformasi: Kadin Sambut Baik Permen Komdigi 8/2025
Meski COVID-19 sudah tidak lagi menjadi pandemi global, lonjakan musiman seperti ini menunjukkan bahwa virus masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat. Strategi adaptif berbasis risiko serta partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan diri dan orang sekitar akan menjadi kunci keberhasilan pengendalian di masa transisi endemi.
Sumber: infopublik.id