Kilasinformasi.com, 21 Februari 2025 – Yayasan Sejiwa, sebuah organisasi yang fokus pada perlindungan anak, menunjukkan dukungannya terhadap pemerintah dalam penyusunan Regulasi Perlindungan Anak di Ruang Digital. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencegah dampak negatif dari penggunaan media digital yang kian masif, terutama di kalangan anak-anak.
Pentingnya Regulasi Perlindungan Anak di Dunia Digital
Regulasi perlindungan anak dalam penyelenggaraan sistem elektronik terus mengalami pembahasan mendalam. Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Perlindungan Anak dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik (PAPSE) bertujuan untuk menciptakan standar perlindungan yang lebih jelas dan terarah, serta memastikan anak-anak terlindungi dari konten negatif di internet. Untuk itu, pemerintah juga melibatkan langsung anak-anak dalam proses penyusunan aturan ini.
Aldilah Rahman, perwakilan dari Yayasan Sejiwa, menyampaikan pandangannya dalam forum FGD Perlindungan Anak di Perpustakaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi), Jakarta. Menurut Aldilah, penting bagi pemerintah untuk hadir dalam merumuskan batasan usia yang tepat, serta mengatur penggunaan media sosial agar anak-anak tidak terpapar materi yang dapat merusak kesehatan fisik dan mental mereka.
Baca Juga, Kilasinformasi : Mulai Sejak SD! Komdigi Latih Siswa dengan Visual Coding untuk Siapkan Talenta Digital Masa Depan
Dampak Konten Digital terhadap Kesehatan Anak
Aldilah menekankan bahwa penggunaan platform digital, seperti media sosial, game online, dan gadget, dapat memberikan dampak negatif bagi anak-anak. Dampak ini tidak hanya terlihat dari sisi fisik, seperti posisi tubuh yang buruk akibat terlalu lama menatap layar, tetapi juga dari sisi mental anak-anak.
“Anak-anak yang terlalu banyak terpapar dunia digital cenderung mengalami penurunan motivasi untuk belajar dan beraktivitas lain, karena mereka sudah terperangkap dalam dunia maya yang tidak sehat,” ujar Aldilah dalam kesempatan tersebut.
Peran Orang Tua dalam Pengawasan Anak di Dunia Maya
Selain peran pemerintah dalam membuat regulasi yang tepat, Aldilah juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi kegiatan anak-anak di dunia maya. Menurutnya, perlindungan anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga orang tua yang harus aktif mengawasi dan memastikan anak-anak mereka tidak terjerumus dalam konten negatif.
“Tentu saja yang paling penting adalah peran orang tua dalam memastikan anak-anak mereka menggunakan internet dengan bijak dan aman,” ujar Aldilah.
Penyusunan Regulasi Perlindungan Anak oleh Komdigi
Staf Khusus Menteri Bidang Hubungan Antarlembaga dan Program Strategis, Aida Rezalina, juga turut menggarisbawahi pentingnya regulasi perlindungan anak di ruang digital. Ia menjelaskan bahwa banyak dampak negatif dari platform digital yang kini bisa diakses anak-anak, sehingga pemerintah merasa perlu untuk mendengarkan langsung pengalaman mereka.
“Kami akan mengatur bagaimana platform digital ini dapat melindungi anak-anak yang menggunakannya. Yang akan diberi sanksi jika terjadi pelanggaran bukanlah anak-anak atau orang tuanya, tetapi platform itu sendiri,” ungkap Aida.
Pentingnya Partisipasi Anak dalam Penyusunan Regulasi
Salah satu aspek yang diapresiasi dalam forum tersebut adalah keikutsertaan anak-anak dalam memberikan aspirasi mereka terkait penggunaan platform digital. Aldilah Rahman menilai bahwa hal ini sangat penting, karena pemerintah harus mendengarkan langsung dari anak-anak mengenai pengalaman mereka, bukan hanya dari pakar atau penelitian saja.
Baca Juga, Kilasinformasi : Dengarkan Suara Anak! Komdigi Sempurnakan Regulasi Perlindungan Digital demi Keamanan Anak di Dunia Maya
“Biasanya kita hanya mengundang para pakar, tetapi kenyataannya kita perlu mendengarkan pengalaman nyata anak-anak yang menggunakan platform digital sehari-hari,” ungkap Aldilah.
Kolaborasi antara Pemerintah, Yayasan Sejiwa, dan Masyarakat
Selain dihadiri oleh Yayasan Sejiwa dan perwakilan Pusat Studi Kebijakan Publik (PSPK), acara tersebut juga melibatkan siswa SMP, SMA, dan SMK untuk menyampaikan masukan mereka terkait penggunaan media sosial dan dampak negatif yang mungkin mereka alami. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, organisasi sosial, dan masyarakat dalam mengatasi masalah perlindungan anak di ruang digital.
Dengan melibatkan semua pihak yang terkait, diharapkan regulasi perlindungan anak yang disusun akan lebih efektif dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi generasi muda Indonesia.
Sumber : KoMdigi